KELAK suatu hari nanti, akan tiba satu keadaan di mana saat kita membuka Al-Qur’an, semua halaman nampak kosong tanpa rangkaian ayat tertulis di dalamnya sebagaimana yang selama ini kita baca.
Kita kemudian bingung mencari Al-Qur’an lain, berfikir mungkin hanya kesalahan cetak. Namun ternyata sama saja Al-Qur’an lainpun halamannya kosong melompong, tidak ada satupun ayat yang tertulis di dalamnya. Kita semakin bingung, hati mulai berdegup kencang, berusaha meyakinkan diri bahwa hal tersebut hanyalah kesalahan cetak saja.
BACA JUGA: Terlena, Puisi oleh: Buya Hamka
Kita kumpulkan puluhan, ratusan bahkan ribuan mushaf Al-Qur’an dari berbagai versi cetak, namun hasilnya sama saja. Semuanya kosong, tiada satu ayat bahkan huruf pun yang tertulis di dalamnya.
Tidak habis akal, kita berebut untuk download dan menginstal aplikasi Al-Qur’an di HP kita. Namun hal sama terjadi, tak nampak satupun ayat Al-Qur’an dalam pandangan mata kita.
Tiba-tiba kerinduan untuk membaca Al-Qur’an yang selama ini hanya jadi hiasan di lemari tua kita membuncah, bahkan aplikasi Al-Qur’an yang sengaja kita install di gadget pun sama sekali tak pernah kita buka. Penyesalan karena selama ini lebih mementingkan gadget daripada mushaf Al-Qur’an benar-benar membuat perih yang tak terkira di dada. Rindu ingin membacanya seperti tak terbendung, bahkan ingin mencium dan mendekapnya di dada kita.
Semua manusia pada hari itu dalam keadaan linglung, lupa.. sebagian orang mencoba mengingat-ingat hafalan semasa kecilnya saat mengikuti TPA, barangkali masih ada lantunan ayat yang pernah dihafalnya dahulu sekali, ia berusaha membaca dari apa yang dihafalnya. Beberapa mungkin mengingatnya. Namun itupun ia lantunkan dengan terbata-bata. Lupa hilang.
BACA JUGA: 10 Keutamaan Membaca Al Quran Setiap Hari
Keadaan ini hingga pada tahap akhirnya semua manusia tersadar bahwa Al-Qur’an telah diangkat dari bumi dan diambil dari buku-buku dan dan mushaf manapun, dan tidak ada yang tersisa darinya. Tidak ada lagi waktu untuk menghafalkannya. Tidak ada lagi kesempatan untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai syafaat kelak. Karena Allah telah mengangkatnya, Allah telah memberikan kesempatan itu namun kita menyia-nyiakannya.
Jangan sampai hal tersebut menjadi penyesalan.
Wallahu’alam Bissawab []
SUMBER:
Editor : Alaudin Mufakir Al-Anshary
YouTube : m.youtube.com/alaudinmufakir
Instagram : m.instagram.com/alaudinmufakir
FB Page : Alaudin Mufakir Al-Anshary