GAZA–Mesir dilaporkan telah membuka kembali perlintasan Rafah antara Jalur Gaza yang terkepung dan negara Afrika Utara di kedua arah selama empat hari mulai Senin (1/2/2021).
Menurut keterangan pers yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri Gaza, gelombang pertama bus penumpang melewati perbatasan Rafah Senin pagi, untuk pertama kalinya dalam dua bulan.
BACA JUGA: Sejarah Perbatasan Rafah
“Kementerian mengizinkan pasien, pelajar, pemegang paspor Mesir dan asing, serta mereka yang memiliki dokumen kependudukan untuk bepergian,” tambah pernyataan itu.
Duta Besar Negara Palestina di Kairo dan Wakil Tetap Liga Arab, Diab Al-Louh, berterima kasih kepada Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi dan pemerintahnya atas upaya mereka meringankan penderitaan rakyat Palestina.
Bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri akan melakukan tes COVID-19 untuk semua pelancong, kata pernyataan itu.
Ini terjadi setelah Kementerian Dalam Negeri Israel mengumumkan penutupan penyeberangan perbatasan minggu lalu antara Israel dan Yordania dan Mesir untuk mencegah penyebaran virus corona.
BACA JUGA: Tentara Israel Serang Timur Rafah, 8 Pemuda Luka-Luka
Israel telah memberlakukan pengepungan selama 13 tahun di Jalur Gaza yang didukung Mesir dengan menutup perbatasannya dengan daerah kantong tersebut. Orang, barang, dan bahkan kebutuhan dasar seperti makanan dan gas dibatasi, membuat warga Palestina di Gaza menderita hanya dengan beberapa jam listrik sehari dan tanpa akses ke dunia luar.
Twafiq Abu Naim, wakil menteri dalam negeri, mengatakan kepada wartawan di perlintasan Rafah bahwa kementeriannya berharap perbatasan akan terus dibuka untuk meringankan penderitaan orang-orang di Gaza dan Palestina yang terdampar di Mesir.
“Kasus kemanusiaan, pelajar dan juga mereka yang perlu bepergian sangat menderita ketika penyeberangan perbatasan Rafah ditutup,” katanya, menyerukan kepada pihak berwenang Mesir untuk tetap membuka pintu gerbang sepanjang waktu. []
SUMBER: MEMO