UJIAN dan cobaan hidup adalah sunatullah yang berlaku kepada siapa saja di dunia ini. Keberadaannya dimaksudkan untuk melihat sejauh mana nilai iman seorang hamba di hadapan Allah Azza wa Jalla.
Sepanjang ada kehidupan, ujian akan selalu ada. Hanya waktu, tempat, dan bentuknya yang tidak diketahui. Ia misteri, rahasia yang hanya Allah SWT yang tahu.
Sadarilah, hidup adalah ujian yang perlu diperjuangkan. Hidup perlu kesabaran. Dan hidup perlu kewaspadaan.
BACA JUGA: Ternyata, Semua Nikmat yang Allah Anugerahkan adalah Ujian
Kita tidak mungkin menghindar dari ujian. Hadapi setiap ujian yang datang mengiringi setiap langkah dalam menapaki setiap lika-liku kehidupan. Ambil pelajaran dalam setiap ujian yang kita terima.
Allah SWT berfirman:
“Alif Lam mim, apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan ‘kami beriman, dan mereka tidak diuji?” (QS. Al-Mulk ayat 1-3).
Ayat ini menegaskan siapa saja akan mendapatkan ujian atas keimanan yang sudah ada dalam dirinya. Sebagaimana yang terjadi pada sebahagian penduduk Mekah yang telah memilih Islam sebagai pegangan hidup mereka.
Para sahabat yang berada di Madinah menulis surat bahwa kebajikan sahabat yang ada di Mekah tidak akan diterima hingga mereka hijrah. Para sahabat di Mekah pun hijrah.
BACA JUGA: Kritik atau Pujian, Mana yang Bermanfaat?
Namun mereka mampu disusul kaum musyrikin sehingga dibawa lagi kembali ke Mekah. Mendengar kabar ini, para sahabat di Madinah kembali mengirim surat yang menytakan bahwa hijrah dan segala hambatannya adalah ujian keimanan.
Dalam hidup, tentu kita dihadapkan antara kebaikan dan keburukan, susah dan senang. Semua berpasang-pasangan.
Ini juga dikategorikan sebagai ujian, “Tiap-tiap yang bernyawa itu akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepda Kami-lah kamu semua akan dikembalikan,” (QS. Al-Anbiya ayat 23). Wallahu a’lam. []
Sumber: Jangan Putus Asa/karya: Masyhuril Khamis/penerbit: Repubilka