DARI tanah manusia itu diciptakan Allah, dan kepada tanah pula manusia itu kelak akan dikembalikan-Nya.
BACA JUGA: Saudaraku, Kematian Tidak Selamanya Buruk
Sebagaimana dalam firman Allah SWT,
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati. Kemudian, sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari kiamat.” (Qs. Al-Mu’minun [23]: 12-16).
Mahasuci Allah yang telah menciptakan makhluk-Nya. Dari tanahlah aku, kamu, kita semua diciptakan oleh-Nya. Kelak, bila masanya telah tiba ketika ruh bercerai dengan jasad, kepada tanah pula kita akan dikembalikan-Nya. Ketika usia bertambah, sejatinya masa kita untuk tinggal di bumi-Nya semakin berkurang. Tambah TUA itu PASTI.
Yang belum pasti apakah esok hari mata kita masih bisa terbuka? Jangan-jangan malam ini mata kita terpejamkan untuk selamanya? Malu, sungguh Malu.
Ketika usia bertambah, namun amal masih saja nampak cacat bahkan cidera.
BACA JUGA: Di Balik Rasanya yang Segar, Belimbing Bisa Sebabkan Kematian
“Wahai Rasulullah, siapa orang terbaik itu?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam manjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.” (HR. Tirmidzi).
Semoga di sisa usia ini Allah masih beri kita kesempatan untuk terus bertaqarrub pada-Nya. Meninggalkan apa-apa yang dilarang dan dibenci oleh-Nya. “Allahumma yaa Muqollibal quluub, tsabit qolbi ‘alaa diinika”
“Ya Allah yang Maha Pembolak-balik hati, tetapkanlah hatiku diatas agama-Mu” (HR. Ahmad). []