TEL AVIV–Surat kabar Israel Hayom telah melaporkan Menteri Luar Negeri Israel dan koleganya dari Kosovo sepakat untuk membangun hubungan diplomasi dengan Israel-Kosovo. Diperkirakan Kosovo akan membangun kedutaanya di kota Al-Quds yang berstatus “terjajah” secara hukum internasional.
Mereka menyinggung bahwa di Uni Eropa (UE) saat ini bahwa semua kedutaan besar negara-negara Eropa ada di Tel Aviv, bukan di Al-Quds (Yerusalem).
BACA JUGA: Palestina Menarik Duta Besarnya dari 4 Negara Eropa Pendukung Israel
Menanggapi hal itu, Israel Hayom menyatakan bahwa Uni Eropa telah memperingatkan Kosovo membuka kedutaan besarnya di Al-Quds (Yerusalem) berbeda dengan sikap dan keputusan Uni Eropa. Diperkirkaran Kosovo bekerjasama dan berkoordinasi dengan UE dan agar identitas Kosovo sebagai negara Eropa tidak terancam.
Selain itu, Turki juga mengkritik keputusan Kosovo. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, komitmen Kosovo membuka kedutaan besarnya di Israel yakni di Yerusalem adalah pelanggaran terhadap undang-undang internasional.
BACA JUGA: Diplomat Uni Eropa Kunjungi Keluarga Palestina yang Terancam Penggusuran Paksa
Sebelumnya, Kosovo mengumumkan membuka hubungan diplomasi dengan Israel dan mengakui Yerusalem sebagai ibu kotanya. Keputusan normalisasi hubungan ini setelah sejumlah negara Arab seperti Emirat dan Bahrain melakukan normalisasi hubungan dengan Israel beberapa bulan lalu. Berbeda dengan Kosovo, negara-negara Arab ini tidak berniat membuka kedutaan besarnya di Yerusalem. []
SUMBER: PALINFO