HIDUP hakikatnya adalah ruang ujian di mana kita akan terus-menerus dihadapi dengan berbagai persoalan.
Satu yang perlu diingat, setiap orang pastilah diuji dengan hal yang menjadi titik lemahnya, karena justru di situlah seni sebuah ujian. Jika manusia diuji dengan hal yang mudah ia hadapi, di mana letak ujiannya?
Ada orang yang lemah terhadap harta, maka ia akan mendapat ujian harta. Entah berupa kelebihan harta, kekurangan, maupun kehilangan harta.
Ada yang lemah terhadap anak, maka akan mendapat ujian tentang anak. Misalnya mendapat ujian kenakalan anak, atau penyakit yang menimpa anaknya.
Ada yang lemah terhadap tahta dan wanita, maka hal itulah yang akan terus menjadi bahan ujian untuknya.
Jika kita tidak menyadari poin penting ini, pastilah kita heran mengapa persoalan hidup kita selalu berkisar dari masalah itu ke itu saja?
Maka sadariah bahwa bisa jadi permasalahan yang kita hadapi berkutat pada hal yang sama, karena kita belum bisa menjawab soal ujian dengan benar dan tepat. Sehingga terus-terusan diuji ulang.
Ujian bukan diberikan untuk mempersulit, melainkan untuk memperkuat diri kita. Faktanya, orang-orang yang sering mengatasi ujian berat pastilah menjadi seseorang yang besar dan hebat. Sebaliknya, orang dengan ujian kecil, biasanya hidupnya datar-datar saja. []
Sumber: Annida