UMAT Muslim harus bisa mewujudkan kejayaannya. Apalagi di masa sekarang ini banyak segala hala rintang yang perlahan-lahan akan meruntuhkan Islam. Islam telah diperjuangkan sejak dahulu hingga dapat bertahan sampai sekarang.
Bila kita sebagai penerus para umat terdahulu tidak menciptakan kemenangan seperti mereka para pendahulu kita, akan jadi apa agama yang membawa kepada rahmatan lil alamin ini?
Oleh sebab itulah, kita sebagai generasi penerus para alim ulama terdahulu, harus bisa mewujudkan kemenangan bagi umat Islam khususnya dan bagi kemaslahatan seluruh pemeluk umat Muslim umumnya. Untuk mewujudkan kemenangan maka perlu ada kekuatan yang harus diciptakan di antara umat Muslim.
BACA JUGA: Etika Bermedia Sosial dalam Islam
Umat Muslim perlu menciptakan kekuatan untuk mempertahankan agama yang dipegangnya. Sebab, jika umat muslim tidak memiliki kekuatan dalam mempertahankan akidahnya, maka hanya dengan waktu sekejap saja, agama yang telah dipertahankan dan diperjuangkan sejak dahulu, akan hancur, bahkan lenyap begitu saja.
Menciptakan kekuatan juga tidak akan tercapai jika tidak adanya kesatuan. Kesatuan merupakan ikatan di antara umat Muslim yang begitu erat. Dengan begitu, jika umat Muslim bersatu, akan lebih mudah mewujudkan kekuatan. Sehingga, kemenangan bukan lagi sebuah khayalan.
Akan tetapi, kesatuan tidak akan terwujud tanpa adanya ikatan silaturahmi. Inilah yang menjadi hal pertama yang harus dilakukan oleh umat Muslim untuk meraih kemenangan. Siaturahmi merupakan jalan menuju kejayaan umat Muslim.
Kita dapat menjalin silaturahmi melalui sebuah majlis-majlis ilmu. Di sana kita akan bertemu dengan saudar-saudara kita yang seiman. Yang biasanya tidak pernah berjumpa atau bertatap muka, maka dalam kesempatan tersebut kita dapat saling bertegur sapa. Sehingga terjalinlah ikatan silaturahmi di antara sesama muslim.
Bukan hanya di majlis ilmu, tempat yang paling mudah untuk menciptakan silaturahmi adalah di dalam masjid. Di sana kita akan bertemu dengan saudara kita yang sama-sama memiliki tujuan yang sama, yakni mencari ridha Allah.
Di sana pula, kita semua sama, tak ada pemisah antara si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh atau pun si tampan dan si jelek.
Semuanya sama, sama-sama harus melepaskan sandal, sama-sama harus menghadap ke kiblat dan sama-sama berada di barisan makmum, kecuali imam yang harus dipilih terlebih dahulu.
Itulah tempat-tempat yang dapat kita jadikan sebagai ajang silaturahmi. Selain memperkuat tali persaudaraan kita sebagai umat Muslim. Juga wawasan kita mengenai Islam akan bertambah.
Karena dalam kesempatan seperti itu, orang yang memiliki pengetahuan lebih tentang Islam akan mentransferkan ilmunya kepada orang-orang yang masih minim dalam pengetahuan agama.
Mirisnya, sekarang ini kita sering disibukkan dengan dunia sendiri. Menjadi orang yang individualisme. Tak mau bergaul dengan sesama. Itulah dampak dari adanya teknologi, yang secara tidak sadar telah melonggarkan tali persaudaraan atau tali silaturahmi sesama Muslim.
BACA JUGA: 6 Prinsip Dagang dalam Islam
Maka dari itu, marilah kita sama-sama jalin kembali ukhuwah Islamiyah demi mewujudkan suatu kemenangan yang diimpikan oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia.
Jangan kita terlena oleh kecanggihan teknologi. Kita boleh menggunakan itu, tapi hanya untuk membantu memudahkan pekerjaan kita saja. Jangan jadikan diri kita dikuasai oleh teknologi.
Tapi, teknologilah yang harus kita kuasai sebagai ajang perkuat agama Islam dengan saling mengingatkan dalam hal kebaikan maupun keburukan.
Dimulai dari menjalin silturahmi, maka kita akan dapat menciptakan suatu kesatuan. Setelah kesatuan itu tercapai, maka akan tercipta sebuah kekuatan. Dari kekuatan yang telah tercipta itulah, umat Muslim dapat mewujudkan sebuah kemenangan atau kejayaan. Wallahu ‘alam. []
DISARIKAN DARI: KH ABDUL GHAFUR