Oleh: Didi Humaedi, Alvia Rizqi Rachmawati, Zilza Amara Aprilia
Fakultas Bahasa Dan Seni, Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI
zilzaamr24@gmail.com
SEBAGAIMANA yang telah kita ketahui bahwa Nabi Muhammad ﷺ merupakan nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT sebagai penutup para nabi. Ia dilihirkan di kota suci Mekkah pada tahun 570 M dan terlahir dari rahim wanita hebat bernama Sitti Aminah dan ayah nya Abdullah bin Abdul Muthalib.
Kisah kehidupan Nabi Muhammad ﷺ bukan hanya sekadar kita baca atau dengar dari kisah-kisah yang diceritakan oleh orang tua atau guru agama, akan tetapi juga dapat dijadikan sebagai contoh (tauladan) dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA: Siapa Nama Nenek Nabi Muhammad SAW?
Dapat kita lihat secara tegas di dalam ayat al-Quran dan hadist mengatakan bahwa tugas nabi Muhammad ﷺ adalah merekonstruksi moralitas akhlak dan perilaku manusia. Mengenai keluhuran akhlak Nabi, Allah swt berfirman “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 68)
Mengungkap satu hal yang disepakati oleh agama bahkan moralis, yaitu pentingnya akhlak dalam kehidupan manusia, terutama di akhir jaman yang sudah sangat minim orang-orang berperilaku akhlakul karimah (berperilaku baik) terhadap sesama manusia atau bahkan ke makhluk hidup lainnya.
Kebanyakan dari kita pun sudah lupa kepada siapa kita harus mencontoh akhlak yang baik, yaitu kepada Nabi Muhammad ﷺ, seperti dalam sabda Nabi “Aku tidak diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Bukhori dan Abu Hurairah)
Jadi, bukan kepada Youtubers, Tiktokers, atau Selebgram kita mencari contoh, tapi kepada Nabi Muhammad ﷺ sebaik-baiknya contoh.
Akhlak dalam pandangan ajaran agama Islam, bisa lebih penting dari ibadah lain nya karena pernah ada seorang sahabat bertanya kepada Nabi ﷺ, bahwa si fulan sholatnya baik, puasanya baik, tetapi sering melukai hati tetangganya.
Lalu Nabi ﷺmenjawab,“Dia ada di api neraka.”
Dari kisah ini dapat kita ambil pelajaran, bahwa manusia yang berakhlak baik, lebih mulia dibandingkan manusia yang taat beribadah namun tidak baik budi pekertinya.
Bahkan, dalam menilai keimanan seseorang, kita juga diminta untuk menilai bagaimana akhlak nya. Pesan Nabi ﷺ, “Mukmin yang paling sempurna iman nya adalah yang paling baik akhlaknya.”
BACA JUGA: Nabi Musa pun Menginginkan Umat Nabi Muhammad ﷺ
Nabi Muhammad ﷺdalam melakukan dakwah nya pun dengan memberikan nilai-nilai keteladanan, melalui akhlak nya yang mulia sehingga perlahan terjadi perubahan dari kondisi masyarakat yang rusak menjadi baik, tidak menggunakan kekerasan atau perlakuan biadab kepada sesama.
Dari sinilah kita faham akan pentingnya akhlak yang baik terhadap sesama manusia ataupun kepada makhluk hidup lainnya. Dan satu-satu nya tauladan yang paling baik untuk kita contoh adalah baginda Rosululllah ﷺ.
Semoga kita dapat meneladani akhlak yang telah beliau ajarkan dan sampaikan kepada para pengikutnya. Aamiin. []