SESEORANG yang beruban pastinya akan merasa risih. Karena kebanyakan kita menganggap bahwa yang beruban itu sudah tua. Padahal, kini juga banyak orang yang masih terlihat dewasa yang memiliki uban. Ada yang berkata bahwa uban adalah cahaya pada hari kiamat, benarkah demikian?
Diriwayatkan dari Fudhalah bin Ubaid RA bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beruban rambutnya dalam Islam, niscaya uban itu akan menjadi cahayanya pada hari kiamat.”
BACA JUGA: Kejadian Lucu, Tatkala Khilal Tertutup Uban
Ketika itu ada seseorang berkata kepada Nabi Shalallahu alaihi Wa sallam, “Sesungguhnya ada orang –orang yang mencabut uban mereka.” Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam pun bersabda, “Barangsiapa yang ingin melakukannya berarti hendak mencabut cahayanya,” (HR. Al Bazzar , Ath Thabrani dan di hasankan Al- Albani dalam shahih At –Targhib wat Tarhib (2092).
Di antara keutamaan membiarkan uban dan tidak mencabutnya ialah pada hari kiamat kelak pemiliknya akan diberikan empat hal penting, yaitu cahaya di atas Shirat, setiap rambut putih dibalas satu kebaikan, dihapus darinya satu keburukan, dan Allah mengangkat satu derjat dari rambut itu.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mencabut uban. Sesungguhnya uban itu adalah cahaya pada hari kiamat. Barangsiapa yang tumbuh ubannya ketika Islam niscaya dicatatkan untuknya dengan uban itu satu kebaikan, dihapus dari orang itu satu kesalahan(dosa) dan ia ditinggikan satu derjat baginya dengan uban itu,” (HR. Ahmad dalam Al-Fath Ar Rabbani 17/315, At Thirmidzi (2821),Ibnu Majah (3721) dan Ibnu Hibban. Sedangkan dalam shahih At-Targhib wat Tarhib Al Albani berkata “hadis ini Hasan shahih”(2096).
Dari sini kita bisa mengetahui bahwa setiap perintah nabi Shalallahu alaihi wa sallam dan setiap amal shaleh tidaklah diperintahkan secara sia-sia. Pada hari kiamat amal kebaikan tersebut akan memiliki faedah dan buah sebagai ganjaran bagi setiap orang yang taat kepada Allah dan menjadi pembeda antara orang yang taat dengan orang yang bermaksiat.
BACA JUGA: Jangan Cabut Uban, Nabi Melarangnya, Kenapa?
Uban merupakan suatu nikmat, sebab uban adalah pemberi peringatan dan pengingat bagi orang yang paham terhadap dekatnya ajal. Allah SWT berfirman, “Dan mereka berteriak di dalam neraka itu, ‘Ya Rabb kami keluarkanlah kami, niscaya kami akan mengerjakan amal yang shalih berlainan dengan yang telah kami kerjakan’ dan apakah kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun,” (QS. Fathir: 37).
Abdul Aziz bin Abu Rawwad berkata kepada seseorang, “Barangsiapa yang tidak bisa mengambil nasehat dari tiga hal, berarti dia tidak akan bisa diperingatkan dengan apapun, yaitu Islam, al-Quran dan uban,” (Shifatush Shafwah , Ibnu Al- Jauzi: 1/ 470). []