TANYA:
Tahun ini, di negeri kami waktu puasa mencapai sekitar 19 jam. Bagaimana cara kaum muslimin berpuasa di siang hari yang begitu panjang ini?
JAWAB:
Negeri yang waktu puasanya mencapai 18 jam atau lebih setiap hari, dianggap sebagai negeri yang berada dalam kondisi yang tidak normal, dan qiyas dari ketidak normalan ini diambil dari fakta, yaitu sulitnya manusia berpuasa selama 18 jam atau lebih tanpa berbuka.
BACA JUGA:Â Dahsyatnya Keutamaan Puasa Ramadhan
Hal ini berdasarkan penjelasan para ahli yang menyatakan bahwa tidak makan dan minum selama rentang waktu tersebut berbahaya bagi tubuh manusia, ditinjau dari keadaan manusia dan kemampuan mereka secara umum. Dan hal itu (membahayakan tubuh manusia) bukanlah tujuan dari taklif Syari’at.
Karena itu, yang difatwakan adalah bahwa puasa di negeri seperti ini mengikuti jumlah jam puasa di Makkah Al-Mukarramah, karena ia adalah Ummul Qura (Ibu dari segala negeri).
Berdasarkan ini, maka penduduk negeri tersebut memulai puasanya dari waktu fajar di negeri mereka, kemudian mereka menyempurnakan puasanya mengikuti jumlah jam puasa penduduk Makkah Al-Mukarramah di hari itu, yang bisa diketahui melalui situs internet.
BACA JUGA:Â Hukum Mengkhususkan Puasa di Hari Jumat
Jika fajar di negeri tersebut misalnya jam 3 pagi, dan penduduk Makkah berpuasa selama 15 jam, maka waktu berbuka di negeri tersebut adalah jam 18.00 atau jam 6 sore berdasarkan waktu di negeri tersebut.
Wallahu subhanahu wa ta’ala a’lam.
Fatwa Amanatul Fatwa Dar Ifta Mishriyyah
SUMBER: DAR-ALIFTA.ORG
Penerjemah: Muhammad Abduh Negara