IA berasal dari Kota Mekkah. Meski hidupnya serba kekurangan, lelaki ini tidak pernah mengeluh dan selalu taat beribadah pada Allah SWT. Nikmat luar biasa yang ia rasakan adalah memiliki seorang istri yang shalehah, yang sampai saat ini tetap setia padanya, dan selalu menasehati suaminya apabila dalam keadaan khilaf.
Suatu ketika sepasang suami istri itu sedang dalam keadaan sempit dan terjepit. Mereka tidak mempunyai makanan untuk dimakan, sepeser uang pun tidak mereka kantongi untuk membeli makanan. Untuk bisa menyambung hidup, sang suami mencari akal pergi keluar rumah untuk mencari pekerjaan.
BACA JUGA: Aku akan Mencari Kayu Bakar
Namun tak juga ditemukan dan didapatkannya. Akan tetapi ia tak lantas berputus asa, lalu pergi ke Ka’bah untuk berdo’a dan memohon pada Allah SWT supaya diberi pekerjaan dan rezeki yang halal.
Ketika hendak pulang, ia menemukan sebuah kantong yang ternyata di dalamnya berisi uang sebanyak seribu dinar. Betapa senang hatinya. Ia langsung bergegas pulang untuk memberitakan kabar gembira itu pada istrinya. Sesampainya di rumah, ia menceritakan semua kejadian tadi pada istrinya.
Lalu sang istri berbicara, “Duhai suamiku Abdullah, kembalikanlah uang itu ke tempat dimana engkau menemukannya. Sesungguhnya itu bukan milik kita, janganlah kita mengambil hak orang lain. Tanyakan pada semua orang di sana siapakah pemilik uang ini? Apabila tidak ada yang mengaku memilikinya, maka uang itu menjadi hak kita.”
Mendengar nasihat dari istri tercintanya, akhirnya Abdullah kembali ke tempat semula tempat ia menemukannya, dan menjalankan semua yang dikatakan istrinya. Disana, ia mendengar seorang laki – laki bertanya padanya perihal kantong yang berisi seribu dinar tadi.
BACA JUGA: Suamiku, Potonglah Kambing Kita untuk Menjamu Tamu Kita
Kemudian orang fakir tadi mengembalikan kantong itu. Dan tanpa disangka – sangka sang pemilik akhirnya memberikan kantong itu pada Abdullah, dan malah memberikan lagi sembilan ribu dinar padanya. Alasan sang pemilik kantong memberikannya pada si fakir adalah karena Abdullah merupakan orang yang terpercaya.
Hal itu dapat dibuktikan dengan sikap Abdullah yang hendak untuk mengembalikan uang itu tanpa dipakai dan diambil sedikit pun. Ini menandakan Abdullah termasuk dalam kategori orang amanah.
Orang yang amanah tersebut akan makan dan bersedekah dengan uang itu, sehingga sedekah kita diterima Allah SWT dikarenakan sifat amanah orang itu. []
Sumber : 40 Kisah Pengantar Anak Tidur/Najwa Husein Abdul Aziz/Gema Insani/Depok/2006.