SHALAT lima waktu merupakan kewajiban bagi umat Islam. Dan kita harus selalu menjaganya. Oleh karena itu, umat Islam yang tidak melaksanakannya termasuk orang yang tidak menaati perintah dari Allah. Allah tidak akan memerintahkan hamba-Nya tanpa ada hikmah di dalamnya.
Pada penelitian terbaru menegaskan bahwa menjaga shalat dapat dapat mengobati berbagai goncangan tubuh dan jiwa, sebagaimana dapat mengobati badan dan mencegah kelemahan tubuh lalu mengembalikan vitalitas sistem kerja tubuh.
Menurut Muhammad Bahnasi (2010) dalam Shalat Bersama Nabi SAW, shalat adalah di antara hal yang dapat menyempurnakan tidur. Shalat adalah kebiasaan paling baik yang sampai sekarang diakui mampu menenangkan urat-urat saraf dan memberikan ketenteraman pada jiwa.
BACA JUGA: Manfaat Shalat Shubuh bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Bahkan, shalat ternyata bisa menyembuhkan penyakit tubuh. Seperti diriwayatkan, suatu hari Abu Hurairah sakit perut, lalu Nabi SAW bersabda,
“Bangkit dan shalatlah, karena sesungguhnya ada pengobatan dalam shalat.”
Hasil penelitian Herbert Benson, ahli penyakit dalam dari Universitas Harvard, menunjukkan bahwa respons relaksasi bermanfaat bagi penyembuhan penyakit dan pe ning katan kesehatan.
Ia mengatakan, respons relaksasi dapat dirasakan pada saat shalat (dikutip Mohammad Ali Toha Assegaf [2009] dalam 365 Tips Sehat Ala Rasulullah). Singkatnya, shalat adalah perlindungan dari berbagai penyakit yang bisa menyerang tubuh.
Seorang profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Ain Syams, Dr Muhammad Zaki Suwaidan menulis sebuah karya ilmiah yang didasarkan pada penelitiannya tentang shalat.
Dalam kesimpulannya, Dr Muhammad Zaki Suwaidan mengatakan bahwa shalat dipercaya sebagai upaya perlindungan paling efektif dari berbagai penyakit pencernaan dan penyakit kronis lainnya. Shalat juga merupakan metode paling baik untuk menjaga kesehatan.
Sementara Sabil el-Ma’rufie (2009) dalam Energi Shalat: Bangkitkan Potensi Suksesmu Melalui Shalat Lima Waktu membuat kesimpulan dari sejumlah pendapat mengenai efek psikologis shalat.
Pertama adalah aspek relaksasi otot, yang terjadi melalui kontraksi otot, pijatan, dan tekanan pada bagian tubuh tertentu saat melakukan gerakan shalat.
Kedua, relaksasi kesadaran indera. Dalam hal ini, saat shalat seorang hamba memosisikan dirinya seolah berhadapan dengan Allah tanpa perantara.
BACA JUGA: Berdasarkan Penelitian, Inilah Manfaat Shalat bagi Kesehatan
Ketiga adalah aspek meditasi. Selanjutnya adalah aspek autosugesti (membimbing melalui pengulangan suatu rangkaian ucapan secara rahasia kepada diri sendiri yang menyatakan suatu keyakinan atau perbuatan) dan aspek katarsis (karena di dalam shalat ada pengaduan dan penya luran).
Dikatakan oleh Sabil el-Ma’rufie, shalat itu sehat, untuk jasmani maupun rohani. Lebih dari itu, ia adalah penolong.
Allah SWT berfirman, “Dan mintalah pertolongan (ke pada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk” (QS: al-Baqarah 45). []
SUMBER: REPUBLIKA