AZAN merupakan seruan atau panggilan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat. Azan juga sering dijadikan penanda waktu shalat wajib yang 5 waktu.
Mengumandangkan azan telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW sejak zamannya. Azan pun senantiasa berkumandang sejak masa Rasulullah SAW hingga sekarang.
Seruan Azan mampu menyentuh relung sanubari umat Islam. Generasi salaf bahkan menunjukkan berbagai reaksi saat mendengar azan.
BACA JUGA: 10 Hal terkait Azan, Perlu Diperhatikan
Nah, berikut adalah beberapa reaksi generasi salaf saat mendengar panggilan azan tersebut:
1 Menangis
Hal ini dialami al-Hasan, sebagaimana diriwayatkan dari Ibn Abi al-Dunya dari Yahya al-Bakaa dari al-Hasan dalam kitab al-Raqqah wa al-Bakaa. Al-Hasan mengatakan:
إذا اذن المؤذن لم تبق دابة بر ولا بحر إلا أصغت واستمعت
“Jika muadzin menyerukan adzan, tidak akan ada hewan yang tersisa atau laut yang tersisa tanpa mendengarkan seruan adzan.”
Kemudain Al-Hassan menangis dengan keras.
Reaksi serupa datang dari Al-Fadhil bin Ayyad. Ketika dia di masjid, dan muadzin mengumandangkan adzan, lalu dia menangis.
2 Memerah wajahnya
Reaksi kedua dirasakan Abu Imran al-Juni. Dalam riwayat dengan sanadnya, disebutkan bahwa ketika dia mendengar adzan, warna kulit mukanya akan berubah dan matanya seolah banjir.
BACA JUGA: Awal Mula Azan Dikumandangkan
3 Pingsan
Reaksi ketiga diketahui berdasarkan riwayat dari Abu Bakar al-Nahsyili. Dia ditanya soal reaksinya ketika mendengar adzan, lalu dia mengibaratkannya seperti berteriak pada Hari Pertunjukan atau Yaumul ‘Ardhi, kemudian tidak sadarkan diri.
4 Mengikuti lafaz azan
Reaksi selanjutnya dialami Ibnu Jurayj. Dia mengatakan, orang-orang yang mendengarkan kumandang adzan, maka mereka itu mendengar suatu bacaan qiraat, sehingga mereka tidak mengatakan apa-apa kecuali lafal adzan itu sendiri. []
SUMBER: SAAID