SEIRING dengan perkembangan zaman, perubahan manusia semakin tampak jelas terlihat. Namun, sifat-sifat dari nenek moyang terdahulu masih saja ada yang melekat. Jika hal itu baik, tentu tidak masalah. Tapi, ada salah satu hal yang membuat Ali bin Abi Thalib khawatir. Apakah itu?
Diriwayatkan dari Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, bahwasanya ia berkata, “Sesuatu yang sangat aku khawatirkan atas kamu adalah dua hal, yaitu panjang angan-angan dan menuruti hawa nafsu, karena sesungguhnya panjang angan-angan itu dapat melalaikan akhirat, dan menuruti hawa nafsu dapat menyimpang dari kebenaran.”
BACA JUGA: Menasihati tanpa Melukai
Ali bin Abi Thalib begitu mengkhawatirkan pada orang-orang yang memiliki panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Panjang angan-angan berarti tingkat khayalnya tinggi, hingga melupakan yang nyata.
Ia memiliki ambisi yang besar, seakan-akan di dunia ini hidup itu selamanya. Ketika apa yang diangan-angankan itu tidak tercapai, maka ia akan merasa terpuruk dan bisa jadi menimbulkan frustasi yang begitu mendalam.
Orang yang panjang angan-angan hanya memikirkan kehidupan duniawi saja. Padahal, setinggi apa pun angan-angan itu, tetap tujuan akhirnya ialah masuk ke dalam tanah dan kembali pada Ilahi Rabbi. Maka, inilah yang seharusnya kita hindari. Jangan sampai kita lupa tujuan akhir kita ke akhirat, karena terus berangan-angan.
BACA JUGA: Nasihat Rasulullah bagi yang Terlilit Utang
Hawa nafsu juga sering mengarahkan kita pada hal-hal yang tidak baik. Sehingga, perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syara’ juga bisa dilakukan bila kita mengikuti hawa nafsu.
Tentu Anda sudah memahami kan, bila melakukan sesuatu di luar dari kebenaran, maka konsekuensinya kita tanggung sendiri. Jangankan di akhirat, di dunia pun kita akan merasakan ketidaknyamanan hidup. Wallahu ‘alam. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa 1/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang