Oleh: Arif Jadmiko
Trainer JAN; pengasuh Rumah Sajada Yogayakarta
KAMIS pagi, seperti biasa, jika Ust Mohammad Fauzil Adhim tidak berhalangan, bincang tentang pendidikan dilakukan di garasi rumah beliau. Yang hadir tidak banyak, sekitar lima sampai sepuluh orang, angka ini termasuk sudah banyak. Apa saja yang dibahas? Jelas, utamanya tentang pendidikan. Bahasan yang lainnya ada banyak hal, sampai kadang bingung mau menuliskannya.
Kamis pekan lalu, hadirlah beliau Ust Priyo Sembodo. Kehadiran beliau ini tergolong spesial, karena lama tidak mampir di forum garasi. Kalau beliau hadir, biasanya suasana menjadi lebih gayeng. Diskusi mencari lebih rame.
Awal – awal beliau membahas tentang tata cara belajar membaca Al Qur’an di negeri kita ini. Ada metode Iqro, Ummi, Qiroati dan lain – lain. Lalu beliau menjelaskan bagaimana seharusnya Al Qur’an ini diajarkan. Setelah diskusi panjang lebar, tiba – tiba beliau cerita.
Ada seorang dosen di sebuah universitas swasta bertanya kepada beliau, “Amalan apa yang bisa menjadikan mahasiswa itu segar, semangat, good mood sepanjang hari?” Ust Sembodo pun menjawab sekenanya. Kata beliau itu jawaban yang spontan dan sederhana saja. Apa jawaban beliau? “Bangun tidur sebelum subuh, lalu shalat malam, shalat jama’ah subuh di masjid. Habis subuh jangan tidur lagi, tapi sibukkan dalam kebaikan. Dengan begitu, insyaAllah tubuh sehat, good mood, semangat sepanjang hari.”
Ternyata, jawaban Ust Sembodo yang spontan tersebut jadi inspirasi sang dosen. Setelah membaca beberapa referensi tentang keutamaan bangun pagi, larangan tidur habis shubuh, pak dosen itu menularkan amalan ini kepada mahasiswanya. Di kelas- kelas, pak dosen itu mengajarkan tentang amalan pagi hari agar tetap semangat sepanjang hari. Ust Sembodo tidak menyangka akan sampai seperti itu.
Kalau kita melihat hadistnya, memang begitu bunyinya. Berikut terjemah hadistnya, “Setan membuat tiga ikatan di tengkuk (leher bagian belakang) salah seorang dari kalian ketika tidur. Di setiap ikatan, setan akan mengatakan, “Malam masih panjang, tidurlah!” Jika dia bangun lalu berdzikir pada Allah, lepaslah satu ikatan. Kemudian, jika dia berwudhu, lepas lagi satu ikatan. Kemudian jika dia mengerjakan shalat, lepaslah ikatan terakhir. Di pagi hari, dia akan bersemangat dan bergembira. Jika tidak melakukan seperti itu, dia tidak akan ceria dan menjadi malas.” (HR Bukhari)
Dari hadist tersebut, kalau kita melakukan amalan tersebut, kita akan bersemangat dan gembira. Kita akan menjadi ceria. Bahasa lainnya kita akan memilik good mood. Kita juga akan terlepas dari ikatan setan. Kalau tidak melakukannya, berarti kita tidak akan mendapatkan keutamaannnya. Apa saja amalannya?
1. Bangun pagi lalu berdzikir. Misalnya bangun tidur lalu berdoa dengan doa ketika bangun tidur. Saya yakin semua telah hafal.
2. Ambil air wudhu. Lawan malas dan dinginnya air.
3. Shalat malam.
4. Selanjutnya, mendengar adzan subuh, segeralah pergi ke masjid untuk berjama’ah terutama bagi yang laki – laki. Keutamaannya sangat banyak.
5. Sehabis subuh jangan tidur lagi. Dalam banyak hadist lain disebutkan bahwa waktu subuh adalah waktu yang berkah. Waktu dibagikan rejeki. Waktu istimewa untuk belajar dan lain – lain. Selain itu, tidur di waktu pagi menjadikan tubuh lemes dan tidak sehat. Kata istri saya, dampak langsungnya kepala pusing, urusan jadi terbengkalai dan kurang semangat. Dia berpesan kalau sampai tertidur habis subuh, harus segera dibangunkan. Maka, waktu habis subuh ini sibukkan dengan berbagai kebaikan, agar kita mendapat berkah dan tidak ngantuk tentunya.
Kamis itu, adzan dzuhur menghentikan obrolan kami semua. Lalu Ust Fauzil menutup dengan istilah menarik terkait amalan yang menjadikan semangat sepanjang hari itu. Beliau menyebutnya sebagai Amazing Morning. Selamat mencoba! []