Oleh: Riza Febrita (Ummu Zayta)
Kontributor Islampos, tinggal di Bogor, Jawa Barat
zayta2010@gmail.com.
Di saat dirimu yang dulu hidup serba ada, hingga ketika menjalankan ketaatan bersama suamimu hidupmu menjadi apa adanya, bercerminlah pada kesetiaan dan ketabahan Khadijah. Wanita suci kaya raya, istri Rasulullah yang rela semua hartanya habis di jalan Allah. Ketika kecintaan kepada Allah dan RasulNya telah terhujam di dada.
BACA JUGA: Lelahmu Sama, Apa yang Membedakanmu, Ibu?
Ketika peranmu sebagai ibu rumah tangga yang acap mengeluh dengan tugas dan tanggung jawabmu di rumah, becerminlah pada kesabaran dan keikhlasan Fathimah Az-Zahra, putri kesayangan Nabi yang merelakan dirinya berkhidmat kepada suami yang sederhana hingga tangannya yang lembut menjadi kasar sebab melakukan tugas rumah tangga tanpa seorang khadimah (pembantu).
Saat dirimu yang sangat lelah seorang diri membesarkan buah hati tanpa seorang suami bercerminlah pada ketegaran Maryam binti Imran bunda Nabi Isa ‘alaihi salam. Allah titipkan dalam rahimnya manusia mulia dengan kehendakNya walau beliau wanita suci yang tak pernah disentuh laki-laki manapun. Betapa besar fitnah dan tuduhan kepadanya hingga ia harus melewati masa sulit di pengasingannya dan melahirkan seorang diri.
Ketika kau begitu sedih tidak dianugerahi seorang keturunan becerminlah pada keteguhan Aisyah, istri Nabi yang menghabiskan waktunya di jalan Allah. Beribadah serta menyampaikan ilmu kepada para sahabat. Tanpa keturunanpun beliau tetap menjadi ibu bagi para kaum mukmin.
BACA JUGA: Sulit Mengajak Anak untuk Taat, Apa Yang Salah?
Saat ujian suami yang jauh dari ketaatan becerminlah pada kesabaran Asiyah, istri Fir’aun yang mengaku tuhan. Kemuliaannya tak berkurang sedikitpun atas kedurhakaan suaminya. Keteguhan dalam agama Allah menjadikan beliau termasuk wanita surga, wanita terbaik sepanjang sejarah. []