Oleh: Hendriyan Rayhan, (Alumni Ma’had Khairul Bariyyah Kota Bekasi), rayhanmuslim@gmail.com
SAAT ini kita berada di era kemudahan informasi. Siapa saja bisa menginformasikan apa saja dengan begitu mudah. Kenyataan seperti ini menuntut kehati-hatian dalam menyikapi suatu informasi. Sangat jelas Islam mengajarkan prinsip tabayyun (klarifikasi) terhadap berita. Maka seharusnya umat Islam, terutama generasi muda, bisa lebih bijak menghadapi perkembangan arus informasi ini.
Jejaring sosial (social network) merupakan wujud wujud kemudahan informasi dan komunikasi yang sangat dirasakan saat ini. Dengan jejaring sosial Facebook misalnya, siapa saja bisa menuliskan apa saja dan siapa saja bisa membacanya, bahkan berkomentar.
Begitupun dengan adanya fitur group dan fanspage yang memberikan informasi tematik. Jika kemajuan ini disikapi dengan positif, maka hasilnya pun akan mengarah pada perubahan yang lebih baik. Kemudahan informasi mestinya dijadikan ladang ilmu dan penambah wawasan. Kemudahan komunikasi mestinya dijadikan wahana penyambung silaturrahim dan pengokoh ukhuwah.
Namun demikian, dampak negatif dari kemajuan ini belum bisa dihindarkan. Suatu informasi yang kontroversial seringkali menimbulkan perdebatan di dalamnya. Perdebatan di media sosial yang kadang tidak terarah ini sangat merugikan, terutama generasi muda yang masih labil dan mudah tersulut emosi.
Jika sudah begini, istilah-istilah emosionalpun kian ramai di kolom komentar. Tulisan-tulisan yang saling merendahkan pun tak dapat dihindarkan. Masing-masing membela pendapatnya, namun argumentasi yang disampaikan cenderung kepada pembelaan diri, bukan lagi mencari kebenaran.
Memang, kita diperintahkan untuk menyampaikan kebenaran meskipun itu pahit. Akan tetapi perdebatan tak berujung di sosial media alangkah baiknya dihindari. Sangat kecil manfaatnya dan justru lebih banyak madharatnya. Bukan ukhuwah yang kita raih, melainkan kebencian dan kedengkian yang kian membara. Jika sudah begini, tinggalkan saja. Mari kita hayati pesan Rasulullah SAW berikut:
“Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.” (HR Abu Dawud).
Demikianlah tuntunan Rasulullah SAW yang perlu kita jadikan teladan. Mari kita menjadi pengguna sosial media yang baik dengan menampilkan akhlak al-karimah di dunia maya. Jangan banyak berdebat. Wallahu a’lam. []