SHALAT witir adalah amalan sunnah yang dikerjakan pada malam hari sebagai penutup ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu itu. Banyak anjuran untuk melakukan ibadah sunnah yang biasanya mengiringi shalat tahajud ini. Bagaimana tata cara shalat witir yang benar sesuai tuntutan Rasulullah?
Dalam sebuah hadits disebutkan:
إِنَّ اللهَ زَادَكُمْ صَـلاَةً، فَصَلُّوْهَا بَيْنَ الْعِـشَاءِ وَالْفَجْرِ.
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi kalian tambahan, yaitu sholat sunnah Witir. Maka shalatlah kalian antara waktu shalat ‘Isya’ hingga shalat Shubuh.”
Waktu Utama untuk Sholat Witir
Waktu yang paling utama adalah mengakhirkan pelaksanaan Witir hingga akhir malam, mengerjakan dengan 1 rakaat maksimal 11 rakaat. Hal itu diperuntukkan bagi orang yang yakin bahwa dirinya akan bangun (di akhir malam).
Berdasarkan hadits Jabir Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
BACA JUGA: Shalat Witir, Kapan Waktunya?
“Barangsiapa yang khawatir tidak bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia melakukan shalat Witir pada awal malam. Dan barangsiapa yang bersikeras untuk bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia melakukan Witir pada akhir malam, karena disaksikan (oleh para Malaikat), dan hal itu adalah lebih utama.’”[HR. Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, bab Man Khaafa an Laa Yaquuma min Aakhiril Laili fal Yuutir Awwa-lahu, (hadits no. 755).
Kemudian dalam hadist lain dikatakan,
مَثْنىَ مَثْنىَ فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ
“Dua rakaat – dua rakaat. Apabila kamu khawatir mendapati subuh, maka hendaklah kamu shalat witir satu rakaat.” (HR. Bukhari)
1 Tata Cara Sholat Witir
Ibadah sunnah Witir berjumlah tiga rakaat dikerjakan dengan dua kali salam. Pada cara pertama ini, shalat dikerjakan dengan 2 rakaat kemudian salam. Lalu, dilanjutkan dengan shalat satu rakaat yang diakhiri dengan salam.
Sementara jika sholat dikerjakan 3 rakaat tersambung sekaligus dengan satu salam, sholat dilakukan tiga rakaat tanpa tasyahud awal, dan diakhiri dengan salam.
Berikut tata cara sholat sunnah witir dan doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah mengerjakan ibadah sunnah lainnya.
2 Tata Cara Sholat Witir 1: Membaca niat. Niat mengerjakan sholat sunnah witir 1 rakaat
أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى
Ushallii sunnatam minal witri rak’atal lillaahhi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”
Niat mengerjakan sholat sunnah witir 3 rakaat
اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
3 Tata Cara Sholat Witir 2: Takbiratul Ihram.
Takbiratul ihram termasuk dalam rukun sholat pertama yang dilakukan untuk mengawali serangkaian rukun sholat lainnya. Bacaan takbiratul ihram berupa bacaan takbir pertama yang diucapkan ketika memulai sholat. Sebelumnya, membaca niat baru melafazkan doa takbiratul ihram.
BACA JUGA: Antara Witirnya Umar dan Abu Bakar
4 Tata Cara Sholat Witir 3: Membaca surat Al-Fatihah.
Membaca Surah Al-Fatihah merupakan salah satu bagian dari rukun sholat. Jika seseorang tidak membacanya, maka sholatnya menjadi tidak sah.
5 Tata Cara Sholat Witir 4: Membaca Surat Pendek.
Meskipun hukumnya sunnah, membaca surat pendek setelah surat Al Fatihah sangat dianjurkan. Dalam mengerjakan shalat witir tiga rakaat, disunnahkan membaca surat Al A’la pada rakaat pertama dan surat Al Kafirun. Sementara, pada rakaat ketiga membaca 3 surat yaitu Al Ikhlas, surat Al Falaq dan surat An Nas.
6 Tata Cara Sholat Witir 5: Rukuk adalah gerakan membungkuk dan diikuti dengan membaca bacaan zikir di dalam sholat.
Rukuk merupakan rukun salat yang apabila ditinggalkan baik sengaja ataupun tidak ketika salat maka salatnya batal. Jika terlupa melakukan Rukuk di dalam sholat, diwajibkan menambah rakaat dan sujud sahwi ketika mengingatnya.
Dalam bahasa Indonesia, pengertian rukuk adalah “sikap membungkuk pada waktu salat, dengan tangan ditekankan di lutut sehingga punggung dan kepala sama rata.”
6. I’tidal. I’tidal adalah gerakan salat ketika berdiri yang memisahkan antara rukuk dan sujud.
7. Sujud
8. Tahiyatul akhir
9. Membaca salam
Setelah mengerjakan salat witir, disunnahkan membaca doa berikut ini dengan diulang sebanyak tiga kali.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Subhaanal malikil qudduus
Artinya:”Maha Suci Allah Yang Maha Merajai dan Yang Maha Bersih.”
Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa di bawah ini,
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ اِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلاً صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِيْنًاقَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَااَللهُ يَااَللهُ يَااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daaimaan, wan’asaluka qalban khaasyi’an, wanas’aluka ‘ilman naafi’an, wanas’aluka yaqiinan shaadiqon, wanas’aluka ‘amalan shaalihan, wanas’aluka diinan qayyiman, wanas’aluka khairan katsiran, wanas’alukal ‘afwa wal’aafiyata, wanas’aluka tamaamal ‘aafiyati, wanas’alukasyukra ‘alal ‘aafiyati, anas’alukal ghinaa’a ‘aninnaasi.
Allahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhusy-syu’anaa watadhorru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaahu yaa allaahu yaa allaahu yaa arhamar raahimiin. washallallaahu ‘alaa khairi khalqihi muhammadin wa’alaa aalihi washahbihi ajma’iina, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina.”
Artinya: “Wahai Allah. Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu iman yang tetap, kami memohon kepada-Mu hati yang khusyu’, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, kami memohon kepada-Mu keyakinan yang benar.
BACA JUGA: Berdasarkan Hadis, Inilah Bacaan Qunut dalam Shalat Witir
Kami memohon kepada-Mu amal yang shaleh, kami memohon kepada-Mu agama yang lurus, kami memohon kepada-Mu kebaikan yang banyak, kami memohon kepada-Mu ampunan dan afiat, kami memohon kepada-Mu kesehatan yang sempurna, kami memohon kepada-Mu syukur atas kesehatan, dan kami memohon kepada-Mu terkaya dari semua manusia.
Wahai Allah, Tuhan kami. Terimalah dari kami shalat kami, puasa kami, shalat malam kami, kekhusyu’an kami, kerendahan hati kami, ibadah kami.
Sempurnakanlah kelalaian atau kekurangan kami, Wahai Allah Wahai Allah Wahai Allah Wahai Dzat yang Paling Penyayang di antara para penyayang. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada sebaik-baiknya makhluk-Nya, Muhammad, keluarga dan sahabatnya semua, dan segala puji milik Allah, Tuhan semesta alam.”
Sholat sunnah Witir memiliki beberapa keutamaan atau faedah, yaitu di antaranya: mendapat ganjaran pahala yang luar biasa besar karena dikerjakan saat orang lain tengah terlelap dalam tidur.
https://www.youtube.com/watch?v=oIuZQuVwcds
Melaksanakan sholat witir di akhir pertengahan malam membuat komunikasi dengan Allah Subhanahu wa taala akan menjadi lebih intens, apalagi sholat pada akhir malam disaksikan oleh para malaikat.
Sholat witir merupakan amal yaumiyah yang dikerjakan Rasulullah. Rasulullah sendiri selalu rutin mengerjakan sholat sunah witir di akhir malam setelah bangun dari tidur.
Salah satu keutamaan sholat witir di bulan Ramadan ialah mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukan di masa lalu. Setiap manusia diciptakan mempunyai fitrah baik maupun buruk, hal tersebut karena manusia diciptakan mempunyai pengendalian terhadap setiap perbuatannya.
BACA JUGA: Shalat Witir, Sebelum Tidur Sesudah Isya atau Setelah Tahajud?
Manusia dapat dikendalikan oleh amalan baik maupun amalan buruk. Setiap amalan baik sudah pasti memberikan pahala yang dapat menolongnya di hari pembalasan kelak. Begitupun sebaliknya. Pastinya, pada masa lalu, manusia memiliki pengalaman buruk berbuat dosa yang disesali.
Salah satu cara untuk mendapatkan pengampunan atas dosa yang kita lakukan di masa lalu ialah dengan melaksanakan sholat witir dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa taala. Pada saat melaksanakan sholat witir di bulan Ramadan, Allah Subhanahu wa taala turun dari langit untuk mendengar setiap doa permintaan maupun permohonan ampunan ketika berdosa.
Selain itu, pada pertengahan akhir malam juga disaksikan para malaikat. Jika kamu memohon dengan sungguh-sungguh ketika sujud, melakukannya dengan ikhlas dan kerendahan hati dan berjanji tidak akan mengulanginya, InsyaAllah Allah Subhanahu wa taala akan memberikan ampunan.
Sahabat Muslim, itulah tata cara mengerjakan shalat witir beserta doanya dan keutamaannya yang bisa kamu amalkan. Semoga kita dapat menjalankannya dengan keimanan dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. []