PALESTINA–Pasukan penekan dari Administrasi Penjara Israel pada Selasa (16/3/2021) telah melakukan penyerbuan besar-besaran terhadap sejumlah kamar tawanan di penjara Israel Eshel di wilayah Beersheba. Aksi penyerbuan ini berlangsung selama enam jam.
Pasukan penjajah Israel melakukan penggeledahan dan perusakan properti milik para tawanan. Mereka memeriksa dengan detail terhadap 22 tawanan setelah mereka diikat.
BACA JUGA: Tahanan Palestina Dibebaskan dari Penjara Israel setelah 18 Tahun
Badan Urusan Tawanan Palestina menyatakan pada Rabu (17/3/2021) bahwa pihak Administrasi Penjara Israel tidak hanya melakukan intimidasi dan penggeledahan terhadap para tawanan, akan tetapi juga memberlakukan serangkaian “hukuman” pada para tawanan. Seperti larangan untuk mendapatkan kunjungan dan ke kantin selama sebulan. Mereka mencabut semua listrik di dua kamar dan mengubahnya menjadi sel isolasi. Mereka mengisolasi tawanan yang tidak keluar dan melarang mereka keluar selama seminggu.
Klub Tawanan Palestina menyatakan bahwa sebanyak 75 tawanan mendekam di penjara Eshel, di satu bagian yang dikhususkan untuk para tawanan, di antaranya adalah mereka yang sakit dan berusia lanjut.
Patut dicatat bahwa pihak administrasi penjara penjajah Israel telah melakukan tekanan dan penggeledahan berulang kali. Di samping melakukan serangkaian kebijakan pelecehan sistematis terhadap para tawanan, untuk memberlakukan lebih banyak kontrol dan pengawasan terhadap mereka, dan merusak “stabilitas” apa pun yang ada di dalam penjara.
BACA JUGA: Pusat Tahanan Palestina: Tahanan Sakit di Penjara Israel terus Meningkat
Disebutkan bahwa administrasi penjara penjajah Israel telah meningkatkan tekanan represif, terutama sejak awal 2019, dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tindakan represif pada saat itu adalah yang paling kejam selama lebih dari sepuluh tahun, di mana puluhan tawanan Palestina terluka. Sejak awal tahun ini, banyak penyerangan ke beberapa penjara, termasuk Gilboa, Ofer, Raymond, dan Eshel. []
SUMBER: PIC