MEMASUKI tahun ajaran baru para pengelola sekolah sibuk memasang informasi penerimaan peserta didik baru.
Ada yang menerbitkan brosur, memasang banner, baliho, spanduk, menyelenggarakan acara promosi dan masih banyak cara lainnya.
Semua itu tidak lain ditujukan untuk membangun citra. Dengan pelbagai usaha dan cara, keberadaan sekolah akan diperkenalkan kepada masyarakat dengan kesan sebaik mungkin. Harapannya, usaha mempromosikan sekolah itu akan mendapat respons positif dari masyarakat.
BACA JUGA: Menanamkan Karakter Ikhlas pada Anak
Respon yang besar dari masyarakat umum untuk memilih menyekolahkan anaknya pada salah satu sekolah merupakan kenyaaan yang tidak dapat lagi di pungkiri oleh kita. Timbullah berbagai pertanyaan seperti Mengapa sekolah itu yang dipilih? Keunggulan apa yang dimiliki sekolah itu? Fasilitaskah? Prestasi dalam Ujiankah? Apakah sistem pendidikannya? Ataukah proses pembelajarannya yang berbeda dengan sekolah lain?.
Jawabannya tentu tidak sesederhana seperti “Dikarenakan begini” atau “Dikarenakan begitu”.
Namun jauh di atas semua fasilitas dan keuangan sebagai penopang kehidupan di sekolah, ada satu faktor yang sangat berpengaruh yaitu budaya sekolah. Budaya sekolah yang baik yang di rasakan oleh orangtua dapat membawa dampak baik terhadap anak-anaknya, dan budaya sekolah juga dapat menentukan mutu atau keunggulan sekolah.
Ada 3 tips yang dilakukan para orangtua untuk memilih atau menentukan sekolah yang unggul.
Pertama: Program unggulan sekolah. Apa sih yang menjadi keunggulan sekolah?
Beragam program keunggulan sekolah ditampilkan baik di brosur, banner, spanduk atau media promosi lainnya, sebagai jaminan kualitas yang di tawarkan sekolah. Ada sekolah yang unggul di bidang Tahfidz Al-Qur’an, IPTEK, Sains, Bahasa, Olahraga, dan masih banyak keunggulan sekolah di bidang lainnya sesuai visi sekolah masing-masing.
Sekolah yang komitmen dengan keunggulannya, dibuktikan dengan capaian hasil-hasilnya. Sebagai contoh, sekolah yang memiliki keunggulan Hafidz Al-Qur’an, dibuktikan dengan peningkatan peserta didik dan lulusannya yang hafidz Qur’an.
Sekolah yang memiliki keunggulan di bidang olahraga, dibuktikan dengan banyaknya prestasi bidang olahraga bahkan ada yang menjadi atlit olahraga. Dan keunggulan bidang lainnya, dengan capaian hasil maksimal. Dan itu semua masuk ke dalam prestasi sekolah.
Kedua: Program pembentukan karakter atau watak peserta didik.
Sekolah merupakan salah satu ajang pembentukan karakter yang di dalamnya terdapat pengajar sekaligus pembimbing. Di sebut sebagai pembentukan karakter karena sekolah merupakan lingkungan yang paling dekat dengan peserta didik setelah keluarga. Upaya nyata pembentukan karakter peserta didik secara konsisten yang dilakukan sekolah dengan melakukan pembiasaan secara rutin.
Contoh sederhananya adalah kebiasaan murid mencium tangan guru dan rutinitas shalat Dhuha, senam/olahraga dan melakukan kebersihan pada setiap hari Jumat di sekolah. Bisa jadi bagi sebagian orang, kegiatan ini terlalu berat, namun jika sudah menjadi sebuah rutinitas, maka inilah budaya yang melekat di lingkungan sekolah tersebut.
BACA JUGA: Pohon Nangka pun Mendengar
Ketiga: Citra sekolah tersebut di masyarakat.
Citra (image) sekolah adalah kesan yang kuat yang melekat pada seseorang, sekelompok orang atau terhadap institusi sekolah tersebut. Yang menilai citra sekolah bukan dari pihak sekolah, tapi dari masyarakat luas.
Pandangan masyarakat beragam dalam menilai citra sekolah, ada yang melihat dari lulusannya bagus sehingga dapat diterima di sekolah jenjang berikutnya. Ada juga yang menilai dari hasil akreditasi sekolah, ada yang menilai dari pengelolaan sekolah, dan mungkin masih banyak asfek lain penilaian masyarakat.
Dari ke-3 tips tersebut, hendaknya para orangtua bijak dalam menentukan sekolah yang tepat sebagai tempat bernaung bagi anak-anaknya untuk belajar. Mencari sekolah ideal yang bukan hanya tempat menuntut ilmu namun juga sebagai tempat membina karakter, mendidik, melatih etika, silaturahmi dan kedisiplinan. Selamat memilih sekolah yang unggul. []