SIAPAPUN orangnya pasti tidak akan terima dan senang apabila dihina, direndahkan, dan diremehkan. Tetapi meskipun benar kamu tidak terima diperlakukan demikian, tetaplah jaga hati untuk sabar dan kuat.
BACA JUGA: Kisah Seorang Ahli Maksiat yang Mulia dan Seorang Ahli Ibadah yang Hina
Jangan balas hinaan yang datang kepadamu dengan amarah, karena nyatanya kesuksesanmu lebih menyakitkan bagi mereka yang menghinamu.
Senyum kesuksesanmu lebih mengkoyak hati mereka, ketimbang ujaran kebencian dan amarah tidak terima yang kamu tujukan kepada mereka.
Maka dari itu, kondisikanlah hati untuk jangan pernah membalas hinaan seseorang dengan hinaan yang sama, sekalipun sangat menyakitkan dan menyinggung maka tetap kamu harus amankan hatimu dari kebencian.
Sungguh tidak ada gunanya melayani sifat buruk mereka, karena mending kamu bergegas memperbaiki diri, memperbaiki apa yang menurut mereka kurang dalam dirimu.
Berpikirlah bijaksana, bukankah kamu dihina oleh mereka karena menurut mereka kamu belum baik? maka cepatlah lakukan perbaikan agar kamu menjadi lebih baik dari kamu yang dulu.
Lakukan pembenahan diri agar kamu menjadi lebih baik, balas hinaan tidak menyenangkan mereka dengan keadaanmu yang sudah lebih sempurna dengan kebaikan.
Buktikanlah bahwa kamu mampu menjadi luar biasa, buktikanlah bahwa kamu mampu bisa menjadi apa yang sebelumnya mereka kira tidak bisa kamu lakukan.
Jangan cepat tumbang dengan amarah dan kebencian, karena balas dendam paling elegan adalah tidak mempedulikan perkataan buruk mereka para pembenci, tapi terus berfokus memperbaiki diri.
Sekali lagi, dihina, dinyinyirin, dan direndahkan memang sangatlah tidak enak, tapi jangan gegabah untuk meluapkan ketidak hatianmu pada amarah yang sejatinya tak ada gunanya.
Tetapi jadikanlah nyinyiran dan hinaan menyakitkan yang mereka lakukan sebagai camkbukmu menjadi lebih baik, bukan malah lemah dan merasa tersakiti.
Sampai kapanpun kamu harus ingat, bahwa melawan hinaan dengan hal yang sama itu sangatlah buang-buang waktu, karena tidak ada gunanya meladeni mulut-mulut pembenci, sebab yang mereka tahu pasti hanya demikian.
BACA JUGA: Utang adalah Kehinaan di Siang Hari Kesengsaraan di Malam Hari
Intinya, tidak ada gunanya bergemelut dengan hinaan buruk mereka, lebih baik kamu fokus untuk menjadikan dirimu lebih baik, lebih baik kamu mencari cara bagaimana caranya kamu bisa sukses, karena kesuksesanmulah cambuk terpahit bagi mereka. []