Oleh: Abdullah Saleh Hadrami
SESUNGGUHNYA seorang hamba mukmin apabila hendak meninggalkan dunia menuju akhirat, turun kepadanya para malaikat dari langit yang berwajah putih seakan wajah mereka ibarat matahari. Mereka membawa kafan dan parfum dari surga. Mereka duduk di samping calon mayit sejauh mata memandang.
Kemudian datanglah Malaikat maut –Alaihis Salam dan duduklah di samping kepala calon mayit seraya berkata: ” Wahai jiwa yang baik, wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan dan ridha dari Allah.”…Maka keluarlah ruhnya dengan lembut seperti air yang menetes dari bibir tempat air. Malaikat maut-pun mengambilnya. Setelah Malaikat mengambil ruh itu maka segera dimasukkan dalam kafan yang dari surga tersebut dan diberi parfum yang dari surga itu. Lalu keluarlah dari ruh itu bau yang sangat wangi seperti bau parfum yang paling wangi dimuka bumi ini.
BACA JUGA: Allah Menahan Malaikat Maut
Ketika telah keluar ruhnya maka para Malaikat diantara langit dan bumi menshalatinya. Demikian pula semua Malaikat yang di langit. Dan dibukakan untuknya pintu-pintu langit. Semua penjaga pintu tersebut berdoa kepada Allah agar ruh tersebut lewat melalui pintunya.
Para Malaikat membawa ruh itu naik ke langit. Dan tiap-tiap melalui rombongan Malaikat mereka selalu bertanya: “Ruh siapa yang wangi ini?” Para Malaikat yang membawanya menjawab: “Ini ruhnya Fulan bin Fulan”, sambil menyebutkan panggilan-panggilan terbaiknya selama di dunia. Malaikat yang membawanya menyebutkan kebaikan-kebaikannya selama di dunia. Kebaikan-kebaikannya dalam hubungan dengan Allah dan dengan sesama manusia bahkan dengan alam semesta.
Tatkala telah sampai di langit dunia para Malaikat meminta di bukakan pintunya. Malaikat penjaga pintu langit membuka pintu itu. Kemudian semua Malaikat yang ada ikut mengiringi ruh itu sampai ke langit berikutnya hingga berakhir di langit ke tujuh….
Lalu Allah berfirman: “Tulislah catatan amal hamba-Ku di Illiyyiin! “Tahukah kamu apakah Illiyyiin itu? (Yaitu) kitab yang bertulis (untuk mencatat amal orang yang baik)” (QS. Al-Muthaffifiin: 19-20)….Ditulislah catatan amalnya di Illiyyiin…Kemudian dikatakan: “Kembalikanlah ia ke bumi, karena Aku telah berjanji kepada mereka bahwa Aku menciptakan mereka darinya (tanah) dan mengembalikan mereka kepadanya serta membangkitkan mereka darinya pula pada kali yang lain.” Ruh itu-pun dikembalikan ke bumi dan ke jasadnya. Ketika telah dikebumikan ia mendengar suara alas kaki orang-orang yang pulang dari mengantarkan jenazahnya.
Sekarang ia sendirian di kuburnya. Gelap, sempit, pengap, ada cacing, ada kalajengking. Kemudian datanglah dua Malaikat, Munkar dan Nakir, yang sangat keras. Kedua malaikat itu membentaknya serta mendudukkannya seraya bertanya: “Siapa Rabb-mu?” Ia menjawab: “Rabb-ku adalah Allah.”…Malaikat bertanya lagi: “Apa dien-mu?” Ia menjawab : “Dien-ku adalah Islam.”…Kedua Malaikat tersebut bertanya lagi: “Siapa orang yang diutus kepadamu?” Ia menjawab: “Dia adalah Rasulullah –Shallallaahu “Alaihi Wa “Ala Alihi Wa Sallam.”…Malaikat bertanya lagi: “Apa amalmu?” Ia menjawab: “Aku membaca Kitab Allah, mengimani dan mengamalkannya.”…Malaikat tersebut membentaknya lagi: “Siapa Rabb-mu? Apa dien-mu? Dan siapa Nabi-mu?”…Itulah ujian terakhir yang menimpa orang mukmin.
Allah berfirman: “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu (dua kalimat syahadat) dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (QS. Ibrahim: 27)…Ia-pun menjawab: “Rabb-ku adalah Allah, dien-ku adalah Islam dan Nabi-ku adalah Muhammad –Shallallaahu “Alaihi Wa “Ala Alihi Wa Sallam.”…Lalu ada seruan dari langit: “Hamba-Ku benar, berilah ia hamparan dan pakaian dari surga serta bukalah untuknya pintu surga.”…Datang dan sampai kepadanya kebahagiaan dan wangi surga. Kuburnya diluaskan sejauh mata memandang.
BACA JUGA: Dahsyatnya Jeritan Malaikat Maut
Kemudian datang kepadanya seorang yang berwajah baik, berpakaian indah dan baunya wangi seraya berkata: “Kabar gembira dengan sesuatu yang menyenangkan anda, kabar gembira dengan ampunan dari Allah dan surga yang penuh dengan kenikmatan selamanya, ini adalah hari yang dijanjikan kepada anda.”…Ia-pun bertanya: “Siapa anda ?, semoga Allah memberi kabar gembira kepada anda. Wajahmu mendatangkan kebaikan.”…Orang tersebut menjawab: “Aku adalah amal salehmu. Demi Allah, anda selalu bersegera dalam taat kepada Allah dan lambat dalam maksiat kepada Allah, lalu Allah-pun membalasi anda dengan kebaikan pula.”
Kemudian dibukakan untuknya pintu surga dan neraka seraya dikatakan: “Ini (neraka) adalah tempatmu jika kamu bermaksiat kapada Allah, Allah telah menggantinya dengan ini (surga).” Tatkala ia melihat ke dalam surga, ia-pun berkata: “Ya Allah segerakanlah kiamat, agar aku kembali kepada keluargaku dan hartaku.” Lalu dijawab: “Tenanglah (di kubur ini dulu)”…Ia ingin segera kiamat agar bisa segera masuk ke dalam surga yang telah diperlihatkan kepadanya dan agar supaya bisa berkumpul dengan semua keluarganya kembali.
Tapi, Allah telah menetapkan bahwa seseorang harus tinggal di kubur dulu, di alam barzakh, sampai kiamat besar. Setelah itu dihisab dan mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuantannya. Orang beriman akan masuk ke dalam surga, memandang Wajah Allah Yang Maha Mulia, mendapatkan Ridha Allah dan Allah tidak akan pernah lagi murka kepadanya selamanya.
Inilah perjalanan hidup yang pasti kita lalui. Ini bukan dongeng, tapi kenyataan. []
SUMBER: PENGUSAHA MUSLIM