GEN merupakan cetak biru kehidupan, elemen kunci yang memungkinkan diteruskannya kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Semua informasi genetik dalam setiap makhluk hidup tertulis dalam gen. Selain menyebabkan pembelahan sel dan melanjutkan sifat-sifat dari orang tua ke anak, gen bekerja tanpa henti pada tingkatan yang jauh lebih langsung. Contohnya, kita tidak akan dapat berbicara tanpa berfungsinya gen-gen kita yang memainkan peran penting dalam menyaring informasi linguistik dari otak.
Kode genetik manusia tersusun lebih dari 3 milyar “huruf kimia” yang tersusun dalam untai-untai berukuran mikroskopik beratnya hanya 1/200 milyar gram dan lebar 1/500.000 mm, namun jika direnggangkan bisa sepanjang 3 meter. Bila seluruh penduduk dunia yang berjumlah 6 milyar DNA-nya dikumpulkan hanya seberat sebutir beras.
BACA JUGA: Manusia dan Hewan yang Muhtaram
Gen menyimpan banyak sekali informasi, termasuk instruksi yang menyebutkan bagaimana kerjanya dalam situasi-situasi tertentu dan kapan ia harus berhenti bekerja. Para ahli genetik menyebut instruksi-instruksi ini sebagai mekanisme nyala-padam.
Banyak yang menyangka bahwa gen hanya diwariskan dari orang tua kepada anak dan tidak memiliki banyak peran dalam kehidupan, padahal gen kita selalu aktif setiap saat menghasilkan reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Semua yang terjadi dalam tubuh adalah hasil dari reaksi kimia.
Dari sekitar 60 triliun gen di dalam tubuh, hanya 5-10% yang berfungsi di setiap waktu. Para ilmuwan tidak tahu apa yang dilakukan sisanya. Gen kita tidak tetap, dapat berubah-ubah akibat dari banyak faktor.
Allah telah membekali manusia dengan gen positif dan negatif. Dalam Al-Quran Allah berfirman:
وَنَفۡس وَمَا سَوَّىٰهَا فَأَلۡهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقۡوَىٰهَا قَدۡ أَفۡلَحَ مَن زَكَّىٰهَا وَقَدۡ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا
“Demi diri manusia dan penyempurnaannya. Maka Allah memasang (potensi) kejahatan dan ketakwaannya. Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (mengaktualisasikan potensi ketakwaan), dan sungguh rugi orang yang mengotorinya (mengaktualisasikan potensi jahat).” (QS Asy-Syams 7 – 10)
Gen-gen kita dilengkapi dengan tombol nyala padam yang dapat mengubah fungsi gen. Idealnya gen-gen negatif dipadamkan dan gen-gen positif dinyalakan. Menurut teori Operon, ada gen struktural yang membentuk protein dan gen regulator yang menyalakan atau memadamkan gen tersebut. Mekanisme nyala padam dipengaruhi oleh lingkungan, pikiran dan sikap mental.
Lingkungan positif membantu menyalakan gen-gen positif dan mempertahankannya tetap menyala. Sebaliknya, lingkungan negatif membantu menyalakan gen-gen negatif dan mempertahankannya tetap menyala. Barangkali karena faktor tersebut, Rasulullah memerintahkan kita memperhatikan betul dengan siapa bergaul. Beliau juga menyatakan bahwa keberagamaan seseorang sangat dipengaruhi teman-teman dekat di sekelilingnya.
Manusia diberikan wewenang memilih menyalakan gen-gen positif atau negatif.
وَقُلِ ٱلۡحَقُّ مِن رَّبِّكُمۡۖ فَمَن شَاۤءَ فَلۡیُؤۡمِن وَمَن شَاۤءَ فَلۡیَكۡفُرۡۚ
“Katakanlah, kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Barang siapa menghendaki beriman, berimanlah! Barang siapa menghendaki kufur, kufurlah” (QS. Al Kahfi 29 ).
Petunjuk Allah telah diturunkan melalui Nabi Muhammad Sallallahu’alaihi wa sallam untuk seluruh umat manusia, dan bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Yang benar telah datang!
BACA JUGA: Banyak Manusia Abaikan Orang Sakit dan Kelaparan
Memilih mengaktualisasikan potensi ketakwaan atas dasar iman tauhid dengan amal-amal shalih sesuai dengan petunjuk Allah, memantapkan posisinya menjadi sebaik-baik makhluk Allah. Sebaliknya, memilih mengaktualisasikan potensi keburukan dengan mengabaikan petunjuk Allah atau melakukan larangan-larangan Allah, menggelincirkannya menjadi lebih buruk dari makhluk Allah yang buruk.
Setiap pilihan melakukan sesuatu, senantiasa diberikan balasan sesuai pilihannya. Allah berfirman:
فَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ خَیۡا یَرَهُۥ وَمَن یَعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّ شَا یَرَهُۥ
Maka barang siapa beramal seberat dzarrah (benda yang sangat ringan) dari kebaikan dia akan melihat akibatnya. Dan barang siapa berbuat beramal seberat dzarrah dari keburukan, dia juga akan melihat akibatnya. (QS Az-Zalzalah 7 – 8)
Marilah secara sadar kita memilih kebenaran dan kebaikan, menyalakan gen-gen positif dan menjaganya tetap menyala sepanjang hayat dengan memasang kebiasaan-kebiasaan utama di dalam diri kita. []
SUMBER: TUNTUNAN ISLAM