WUDHU merupakan praktik thaharoh dalam Islam yang wajib dilakukan sebelum melakukan ritual ibadah tertentu, misalnya shalat. Wudhu dipraktikan dengan membasuh air ke beberapa anggota badan sebagaimana yang disyariatkan dalam Islam.
Muslim memang dituntut untuk melaksanakan wudhu secara sempurna sesuai rukun dan sayarat sahnya. Namun, beberapa hal terkait wudhu juga tak boleh luput dari perhatian. Salah satunya adalah penggunaan air untuk membasuh anggota wudhu.
BACA JUGA: Sempurnakanlah Wudhu
Berdasarkan teladan Nabi, muslim dianjurkan untuk tidak menggunakan air secara berlebihan saat berwudhu. Lantas, berapa banyak air yang digunakan Nabi Muhammad SAW untuk berwudhu?
Dilansir dari laman Masrawy, Syekh Khalid Al-Jundi memberi penjelasan mengenai hal itu berdasarkan ijazah yang dia terima dari ulama di Madinah. Dijelaskan Al-Jundi, bahwa Rasulullah SAW biasa berwudhu dengan takaran satu mud air. Untuk mandi, Nabi SAW biasa menggunakan takaran air sebanyak satu sha’ atau empat mud. Ini didasarkan pada riwayat Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal.
Sedangkan Imam Abu Hanifah menganggap bahwa yang dimaksud satu sha’ adalah enam mud.
Banyaknya air wudhu yang digunakan Rasulullah SAW, setara dengan 600 mililiter air (tidak lebih dari setengah botol air mineral ukuran terbesar 1.500 ml).
BACA JUGA: Bolehkah Wudhu dengan Air Musyammas?
Banyaknya air wudhu yang digunakan Nabi SAW ternyata berbeda dengan kebiasaan muslim saat ini yang berwudhu dengan limpahan air. Bahkan tak sedikit dari kita yang berwudhu sampai 30 mud atau segalon air. Ini jauh berlebih dari banyaknya air yang digunakan Nabi.
Maka, ada baiknya, ingat kembali pesan Syekh Al-Jundi berikut ini:
“Jangan buang-buang air meskipun dari sungai yang mengalir. Kita ini sering kali menggunakan air sepuasnya untuk berwudhu. Dan kita juga mengonsumsi air untuk diminum, sikat gigi, dan mencukur jenggot.” []
SUMBER: ISLAMWEB | MASRAWY