NABI Muhammad SAW telah mempraktikan pengobatan yang kita kenal sekarang sebagai thibbun nabawi. Salah satu obat yang digunakan adalah habbatussauda.
Dalam hadis, Rasulullah SAW menganjurkan beberapa obat dan jaminan kesembuhannya. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Kesembuhan itu ada dalam tiga hal, minum madu, bekam, dan kay (sundutan api). Aku melarang umatku berobat dengan kay.” (HR Al-Bukhari).
Diriwayatkan ‘Aisyah, Nabi bersabda, “Sungguh dalam habbatussauda itu terdapat penyembuh segala penyakit, kecuali as-sam.” Aisyah pun bertanya, “Apakah as-sam itu?” Beliau menjawab, “Kematian.” (HR Bukhari).
BACA JUGA: Obat Herbal dari Dunia Islam, Apa saja?
Sejak ribuan tahun lalu, masyarakat Muslim juga sudah mengenal Habbatussauda atau jinten hitam. Sebagaimana dikutip dari Okezone, Sabtu (17/4/2021), Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal) mengatakan bahwa habbatussauda atau jinten hitam sudah dikenal khasiatnya sebagai penyembuh segala penyakit di kalangan umat Muslim. Habbatussauda kaya akan nutrisi antara lain karbohidrat, protein, lemak serta vitamin A, B1, B6, C dan E.
“Habbatussauda termasuk dalam kelompok imunostimulan fitogenik dengan kandungan thymoquinone yang berfungsi membentuk dan memperkuat sistem kekebalan tubuh,” kata dr. Inggrid.
Habbatussauda ini juga dipercaya dapat menjaga tubuh tetap prima selama berpuasa di bulan Ramadhan.
Menurut Dr Inggrid, herbal ini cocok dikonsumsi masyarakat untuk memperkuat imunitas tubuh. Salah satunya melalui sirup herbal Habbatussauda. Sirup herbal mengandung habbatussauda (jinten hitam), meniran dan jahe berkhasiat memberikan perlindungan ganda yaitu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengatasi masuk angin.
Dr. Inggrid menjelaskan, selama berpuasa, kekebalan tubuh seseorang dapat menurun akibat berkurangnya asupan nutrisi dan dehidrasi. Agar ibadah puasa berjalan dengan lancar, masyarakat disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.
“Komposisi menu sahur dan berbuka yang baik adalah mengandung karbohidrat, protein dan lemak yang disesuaikan dengan angka kecukupan gizi (AKG) masing-masing. Jangan lupa konsumsi banyak sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan serat harian,” kata dr Inggrid.
BACA JUGA: Al-Quran Nyatakan Madu Sebagai Obat, Maka Yakinlah
Lebih lanjut dr. Inggrid memaparkan, konsumsi herbal habbatussauda, meniran dan jahe juga bisa menjadi alternatif bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan meningkatkan imunitas di bulan Ramadan.
“Selain Habbatussauda ada juga meniran yang tumbuh liar dan sering ditemui di alam bebas. Meniran sangat populer sebagai obat herbal karena kandungan zat aktif phyllanthin dan flavonoid di dalamnya yang berfungsi sebagai imunostimulan atau mengoptimalkan fungsi pertahanan tubuh,” kata dr Inggrid.
Sementara itu, lanjutnya, jahe mengandung nutrisi yang cukup lengkap yaitu magnesium, vitamin C dan B6, fosfor, tembaga, besi dan kalsium.
“Minyak atsiri yang terdapat dalam jahe memberikan sensasi hangat ke seluruh tubuh, serta efektif meredakan masuk angin,” tutur dr. Inggrid.
Selain konsumsi herbal dan makanan bernutrisi tinggi, masyarakat juga dianjurkan untuk perbanyak minum air putih, tidur cukup, olahraga teratur, kurangi konsumsi gula berlebih, serta kelola stres agar daya tahan tubuh tetap terpelihara baik. []
SUMBER: OKEZONE