Oleh: Lina Maryani
linamaryani755@gmail.com
SEBENARNYA ada banyak sekali kesempatan untuk berbuat baik, dimanapun dan kapanpun kita berada. Berbuat baik bukan hanya tentang membantu memberikan berupa uang saja.
Tetapi, membuang sampah pada tempatnya, Menyingkirkan batu dijalan, bahkan membantu oranglain menyebrang jalan pun bisa disebut baik.
Menurut saya baik itu relatif dan pasti setiap manusia mempunyai sisi baik didalam dirinya dengan kadar yang berbeda-beda.
Terkadang banyak orang yang memperhitungkan banyak hal jika ingin melakukan kebaikan salah satunya takut tidak dibalas dan disakiti oleh orang yang telah kita perlakukan dengan baik. Menurut saya pemikiran seperti itu adalah salah karena perbuatan baik itu datangnya dari hati nurani dan tidak peduli bagaimana respon dari orang tersebut.
BACA JUGA: Menunda Kebaikan Merugikan Waktumu
Jika memang responnya tidak sesuai dengan apa yang kita fikirkan, itu tidak menjadi persoalan yang besar. Justru dia yang rugi karena telah tidak menghargai niat baik atau perbuatan baik yang telah kita berikan.
Tidak ada perbuatan baik yang sia-sia. Sekecil apapun kebaikan yang telah kita perbuat sudah pasti ada balasannya, dan balasannya pun tidak selalu berupa uang.
Hati yang bahagia, badan yang sehat, dan hidup yang baik-baik saja pun sudah menjadi suatu balasan dari Allah untuk kebaikan yang telah kita lakukan. Wallahualam.
Seseorang yang baik tidak akan pernah meminta imbalan supaya perbuatannya dibalas karena sejatinya orang yang baik itu adalah orang yang ikhlas untuk memberi tanpa adanya rasa pamrih di hati.
Dan ingat! Jika sudah berbuat baik jangan sampai menyebutkan bahwa diri kita adalah orang yang paling baik, sebesar apapun kebaikan yang telah dilakukan terhadap orang lain, orang yang benar-benar baik tidak akan pernah menyebut dirinya baik.
BACA JUGA: Jangan Pernah Remehkan Sekecil Apapun Kebaikan
Tidak perlu menjadi kaya untuk melakukan kebaikan, cukuplah menjadi manusia yang baik agar tetap bisa menolong oranglain yang sedang mengalami kesusahan.
Besar atau kecil bukan menjadi tolak ukur kebaikan seseorang, karena tidak ada yang dapat menilai seberapa besar kebaikan yang sudah dilakukan selain Allah SWT. []