KISAH inspiratif bisa terjadi di mana saja. Seperti kisah Yohana Djuanda, seorang WNI berhijab yang menetap di Amerika Serikat (AS). Dia berprofesi sebagai sopir bus sekolah di Amerika.
Yohana telah menjalani profesi sebagai sopir bus sekolah ini selama 6 tahun. Selama itu pula banyak suka dan duka yang dirasakannya.
Dikutip dari laman VoA Indonesia, Sabtu (24/4/2021), Yohana mengungkapkan, saat pertama kali bertugas sebagai sopir, dia sempat mau menangis karena takut. Namun, setelah dijalani semua berjalan dengan baik.
BACA JUGA:Â Kisah Inspiratif Pria Difabel yang Bekerja sebagai Montir Bengkel
“Saya pakai mau nangis segala, pas saya lihat ke kaca, ini besar sekali (busnya) dan ada puluhan tombol. Ini mana yang mesti dipencet?” ujarnya sambil tertawa, seperti dikutip dari VoA Indnesia.
Yohana sebelumnya menjalani training selama dua minggu. Kemudian mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) setelah lulus ujian. Di situlah dia menyadari bahwa persoalan yang membuatnya takut adalah tombol yang banyak.
Sebagai sopir sekolah, dia bekerja tidak hanya sebatas mengantar atau menjemput. Tetapi juga tanggung jawab terhadap anak-anak. Oleh sebab itu, di dalam bus dilengkapi 3-7 CCTV di dalam bus serta radio pengeras suara.
Sebagai muslimah berhijab, dia mengaku kerap ditanyai siswa yang penasaran akan penampilannya. Mengapa rambutnya ditutup? Apa itu yang ada di kepala? Itu sekelumit pertanyaan anak-anak kecil tersebut kepada Yohana. Bahkan, ada juga yang ingin melihat secara langsung seperti apa rambut Yohana.
Kendati begitu, ada pula anak yang kerap memuji penampilannya.
“Ada satu anak yang setiap hari kalau pas naik bus saya, dia selalu bilang ‘Uu.. jilbab mu cantik sekali. Saya suka’. Si anak itu juga bilang, ‘Lihat bunga di jilbabmu’. Luar biasa sih anak-anak. Tapi alhamdulillah, tidak ada yang kasar,” ujarnya.
Menurut Yohana, salah satu kiat sukses berprofesi sebagai sopir bus di Amerika adalah suka dengan anak-anak.
BACA JUGA:Â Kisah Inspiratif, Pentingnya Hijab bagi Muslimah
“Kalau tidak suka, sebaiknya jangan,” tutupnya.
Kendati berada di negara asing, sebagai muslimah Yohana tak melupakan aktivitas ibadahnya. Dia tetap menjalankan ibadah shalat setelah pekerjaannya selesai.
Pernah suatu saat ada yang bertanya kepada dia, bagaimana Yohana menjalankan shalat di tengah kesibukan. Yohana dengan ceria menjawab, “Saya sih tidak pernah shalat ketika masih ada anak-anak di sini. Selesai dulu pekerjaan.”
Selain aktivitas ibadah, sebagai ibu rumah tangga, Yohana juga tak melupakan kewajibannya sebagai istri dan ibu dari 5 anak. Setelah pulang bekerja, Yohana selalu menyempatkan diri untuk makan malam bersama keluarga di rumah.
“Jadi biasanya saat pagi kami shalat berjamaah, lalu Yohana berangkat kerja,” kata Daniel Kirk, suami Yohana. []
SUMBER: VOA INDONESIA