Oleh : Ratna Mustika Pertiwi
Tim Penulis Pena Langit
ratnamustikap25@gmail.com
RAMADHAN memang menjadi momen yang senantiasa ditunggu-tunggu kaum muslimin setiap tahunnya.
Bagaimana tidak, pada bulan ini penggandaan pahala dibuka lebar, syaithan-syaithan yang senantiasa menggoda manusia dibelenggu oleh Allah sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya. Serta surga Ar-Rayyan disediakan oleh Allah untuk orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah didalam Ramadhannya.
Tetapi, Ramadhan begitu cepat bergulir, detik-detik waktu pengakhirannya akan segera tiba namun keutamaannya terus meningkat. Sepuluh hari terakhir Lailatul Qadar telah disiapkan oleh Sang Pencipta, malam 1000 bulan yang luar biasa berkali lipat pahalanya, manusiapun berbondong berharap dosanya dapat diampuni dengan didapatkannya malam itu.
BACA JUGA: 5 Keutamaan Ramadhan
Eforia Ramadhan ini nampaknya menyedot perhatian lebih kaum muslimin untuk melakukan ubudiah lebih banyak daripada biasanya. Lingkungan di sekitarnya pun juga dikondusifkan agar ummat kusyu’ dalam beribadah.
Tetapi mungkin itu hanya sebagian fakta dari banyaknya peristiwa yang terjadi kala Ramadhan. Sebagiannya lagi mungkin dapat dilihat kemaksiatan yang masih mendominasi, bagaimana bisa saat puasa dijalankan riba tak ketinggalan dilaksanakan, berpuasa namun aurat tidak ditutup dengan sempurna, pergaulan bebas juga masih merajalela, dan lainnya.
Nah, dari sinilah jangan sampai kita menjadi orang-orang yang menipu ramadhan dengan mengimani sebagian syariat dan meninggalkan sebagian syariat, menjalankan puasa sementara kemaksiatan dilakukan pula. Padahal esensi dari ramadhan ini adalah taqwa, menjalankan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Tidak pernah pula Allah SWT memerintahkan manusia untuk taat ketika puasa saja lalu mempersilahkannya melakukan maksiat ketika ramadhan usai.
BACA JUGA: Ramadhan Kita, Garis Finishnya Masih Jauh
Sehingga sudah seharusnya menjadikan Ramadhan sebagai motivasi untuk berubah kearah yang lebih baik, kearah ketaatan kepada Allah semata. Jangan sampai karena kelalaian Ramadhan tahun ini, membuat pahala-pahala kita menjauh sehingga yang didapatkan hanyalah lapar dan dahaga.
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ath Thabrani)
Wallahu’alam bishawab. []