Oleh: Amyra Tsania
amyraamar@gmail.com
SETIAP yang mengaku beriman, maka Allah pasti akan memberikan ujian baginya. Ujian kehidupan beragam macamnya. Ada kemiskinan, kesulitan, kegagalan, musibah dan berbagai permasalahan lainnya.
Seperti halnya dalam kehidupan ini kita akan selalu dipertemukan dengan tantangan dan pencapaian yang terkadang di tengah jalan akan mulai timbul kesulitan yang membuat kita lemah. Pada kondisi seperti itulah kita butuh yang namanya pertolongan dan tempat bersandar.
Maka, tak ada penolong terbaik selain Allah Yang Maha Penyayang. Tak ada tempat bersandar terbaik selain Allah Yang Maha Pemurah, Yang Maha Pengasih. Hanya kepada-Nyalah kita dapat mengutarakan permohonan, meminta pertolongan dan mengeluhkan kesedihan melalui doa-doa yang setiap hari kita panjatkan kepada Sang Maha Pencipta.
BACA JUGA: 3 Doa Setelah Wudhu Sesuai Sunnah
Doa menurut bahasa memiliki arti permintaan atau permohonan. Sedangkan menurut istilahat, doa adalah penyerahan diri kepada Allah SWT dalam memohon keinginan dan meminta dihindarkan dari hal yang dibenci.
Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa, “Doa adalah inti ibadah.” (HR. Tirmidzi)
Dari hadist tersebut dapat diketahui bahwa doa bukan sebatas memohon sesuatu kepada Allah SWT. Melainkan suatu ibadah yang dilakukan dengan semata-mata hanya kepada Allah dan dikerjakan dengan tunduk juga penuh ketakutan kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah yang artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.Al-Baqarah: 186)
Ayat di atas memberi tahukan kita tentang salah satu syarat terkabulkannya doa oleh Allah SWT. Doa-doa yang kita panjatkan pada-Nya tidaklah akan terkabulkan dengan sendirinya. Kita pun harus punya campur tangan atas terkabulkannya doa oleh Allah—meskipun mungkin saja itu terjadi, karena Allah bebas berkehendak atas segala sesuatu, tetapi dalam ayat di atas Allah menyampaikan bahwa agar doa kita terkabulkan, maka hendaklah kita memenuhi segala perintah-Nya dan beriman kepada-Nya.
Dalam berdoa, kita tidak sesederhana memohon dan meminta, lantas Allah akan mengabulkannya. Allah meminta kita untuk menyandingkan doa-doa kita dengan usaha dan ketaatan kepada-Nya. Usaha inilah yang disebut sebagai ikhtiar. Di saat kita butuh pertolongan dan memohon kepada Allah, maka tak selesai dengan hanya berdoa.
Buktikan kesungguhan kita dengan taat dan usaha yang sepadan dengan hasil yang kita inginkan.
Karena itu, doa saja tidak cukup. Kita juga harus berikhtiar sebagai bentuk keseriusan dan kesungguhan kita dalam meraih pertolongan Allah SWT.
Sebagaimana yang telah Allah firmakan dalam Qur’an surat Ar-Ra’d yang artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka.” (QS. ar-Ra’d: 11)
BACA JUGA: 7 Golongan yang Dikabulkan Doanya
Maka darinya, ikhtiar adalah langkah kita dalam mewujudkan apa yang kita maksud. Dan doa adalah sebagai bentuk elemen pendukung agar Allah Yang Maha Kuasa mengabulkannya. Namun, Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi kita.
Sebagaimana janji Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 186, bahwa Allah berfirman: “Dan apabila hamba-Ku bertanya kepada mu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada- Ku.”
Janji Allah di atas harus bisa kita yakini, bahwa setiap doa kita pasti akan dikabulkan. Tetapi sekali lagi, Allah lebih mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin doa-doa kita tidak dikabulkan di dunia ini. Melainkan di tempat yang lebih kekal, yang pasti akan terjadi di waktu yang akan datang, yaitu akhirat.
Wallahu’alam bi shawwab. []