HARI raya Idul Fitri adalah hari yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Idul Fitri adalah hari yang tidak boleh terlewatkan. Di hari itu, semua muslim bermaaf-maafan, saling memberi hadiah, hingga bersilaturahim. Hal seperti itu sudah menjadi bagian dari perayaan Idul Fitri. Namun tahukah kita adab atau cara menyambut idul fitri menurut Islam sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ?
Sebelum membahas tentang cara menyambut idul fitri menurut Islam, ada baiknya kita kembali ke masa lalu untuk mengetahui sejarah Islam tentang perayaan Idul Fitri.
Perlu diketahui umat muslim, Idul Fitri pertama kali diselenggarakan pada 624 Masehi atau tahun ke-2 Hijriyah. Perayaan Idul Fitri di masa Nabi itu bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum muslimin.
Perang ini menjadi perang yang sangat fenomenal. Karena selain terjadi pada bulan Ramadhan, perang ini dimenangkan kaum muslimin (atas izin Allah SWT) meski dengan jumlah pasukan yang jauh lebih sedikit dibanding kaum kafir.
BACA JUGA: Rayakan Idul Fitri sesuai Sunnah Nabi, Ini 8 Hal yang dapat Dilakukan Kaum Muslim
Penjelasan bagaimana perayaan Idul Fitri di masa Rasulullah ﷺ pernah diungkapkan oleh Imam Ibnu Katsir. Dalam sebuah riwayat hadis shahih, Rasulullah ﷺ pernah merayakan hari pertama raya Idul Fitri dalam kondisi letih. Beliau bahkan sampai bersandar pada Bilal bin Rabah dan menyampaikan khutbahnya.
Idul Fitri juga dimaknai merupakan momen bersih dan sucinya umat Islam dari dosa. Setelah melatih kesabaran dan hawa nafsu selama sebulan lamanya, tentu akan ada nilai penting yang bisa diterapkan setelah berakhirnya bulan Ramadhan. Maka tidak heran jika kita melihat hari raya Idul Fitri sangat dinantikan oleh umat Islam di dunia.
Umat muslim patut antusias dengan datangnya hari raya Idul Fitri. Karena hal ini pun dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad ﷺ. Namun harus ditekankan bahwa dalam menyambut Idul Fitri Rasulullah ﷺ tidak menanggalkan syariat agama atau berlebih-lebihan dalam melakukannya.
Idul Fitri merupakan hari yang istimewa. Oleh karena itu, seorang muslim lebih baik menyambutkan dengan adab dan etika yang baik. Nah, berikut kami jabarkan adab atau cara menyambut idul fitri menurut Islam sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ:
1 Memperbanyak Takbir
Cara menyambut idul fitri menurut Islam yang pertama adalah menyambutnya dengan melakukan takbir. Kita disarankan untuk memperbanyak takbir dari malam maghrib menuju 1 Syawal hingga esok pagi saat shalat Idul Fitri.
Seperti yang dijelaskan di dalam surat Al Baqarah, “Dan hendaklah kamu sempurnakan bilangan puasa serta bertakbir (membesarkan) nama Allah atas petunjuk yang telah diberikan-Nya kepadamu, semoga dengan demikian kamu menjadi umat yang bersyukur.” (QS Al Baqarah: 185).
2 Membersihkan Diri dan Menggunakan Wewangian
Cara menyambut idul fitri menurut Islam yang dilakukan Rasulullah ﷺ selanjutnya adalah membersihkan diri terlebih dahulu sebelum malaksanakan shalat ied. Rasulullah ﷺ mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya. Hal ini disunnahkan ketika merayakan idul fitri.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, “RAsulullah SAW memerintahkan kita untuk mengenakan yang terbaik dari apa yang kita temukan dan memakai wewangian dan mengurbankan hal yang paling berharga yang kita temukan.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim).
3 Makan Sebelum Berangkat Shalat Ied
Sebulan penuh umat muslim melakukan puasa di bulan Ramadhan. Ibadah puasa pun berakhir saat datangnya hari raya Idul Fitri. Ya, umat Islam dilarang berpuasa di hari raya Idul Fitri.
Oleh karena itu, sebelum berangkat shalat ied, kita disunnahkan untuk terlebih dahulu menyantap makanan ringan. Hal ini menandakan bahwa puasa Ramadhan telah usai.
Harus diperhatikan baik-baik bahwa berpuasa di hari raya Idul Fitri hukumnya haram. Dari Umar bin Khathab ra, ia berkata:
“Sesungguhnya Rasulallah ﷺ melarang berpuasa di kedua hari raya. Pada hari raya Idul Fitri kamu berbuka puasamu dan pada hari raya Idul Adha kamu makan daging kurbanmu.” (HR Bukhari dan Muslim)
4 Berangkat dan Pulang Shalat Idul Fitri dengan Jalan yang Berbeda
Ketika hendak pergi ke masjid atau lapangan untuk melaksanakan shalat ied, kita disunnahkan untuk melewati jalan yang berbeda. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Nabi ﷺ ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (antara pergi dan pulangnya).” (HR. Bukhari)
Dengan cara mengambil jalan yang berbeda, kita dimungkinkan untuk bertemu dengan lebih banyak orang sehingga potensi untuk menyambung silaturrahim lebih terbuka lebar.
5 Melaksanakan Shalat Idul Fitri
Cara menyambut idul fitri menurut Islam selanjutnya adalah tentu melakukan shalat ied itu sendiri. Shalat idul fitri dilakukan secara berjamaah di lapangan atau masjid. Seluruh kalangan baik laki-laki maupun perempuan yang suci maupun sedang haid untuk keluar dan merayakan idul fitri. Hal ini dijelaskan dalam hadits berikut,
“Kami memerintahkan untuk keluar (ketika hari raya), dan mengajak keluar wanita haid, para gadis, dan wanita pingitan. Adapun para wanita haid, mereka menyaksikan kegiatan kaum muslimin dan khutbah mereka, dan menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari 981, Muslim 890).
BACA JUGA: Panduan Idul Fitri 2021 di Tengah Pandemi
6 Mendengarkan Khutbah Shalat Idul Fitri
Shalat sunnah Idul Fitri memiliki kesamaan seperti shalat Jumat. Dalam kedua shalat sunnah ini terdapat khutbah. Saat imam sedang berkhutbah kita diharuskan mendengarkannya dan tidak diperkenankan berbicara kepada orang lain.
7 Bertegur Sapa dengan Sesama Muslim
Cara menyambut idul fitri menurut Islam yang terakhir adalah hendaknya seorang muslim saling bertegur sapa dengan sesama muslim yang ditemuinya di jalan dengan ramah. Hal ini pertanda sebagai kegembiraan umat Islam di hari raya sekaligus untuk menjalin kembali ukhuwan islamiyah yang barangkali sempat terabaikan. []