DUA mahasiswa muslim universitas Inggris telah membuat aplikasi shalat baru menyusul adanya laporan kebocoran data pribadi pada aplikasi shalat yang sebelumnya telah popular di kalangan muslim
Kedua mahasiswa cerdas tersebut adalah Abdul-Rahman Abbas dan Tariq Imaad Jamal. Mereka mengumumkan rencana untuk membangun aplikasi Pillars di Twitter. Mereka telah menginformasikan basis pengguna potensial mereka dan bagaimana data mereka akan digunakan dan memungkinkan mereka menyarankan fitur di aplikasi tersebut.
BACA JUGA: PERSIS Luncurkan Aplikasi Islamic Times, Punya 5 Fitur Canggih
Ide tersebut datang kepada mereka menyusul keributan besar di media sosial pada tahun 2020 ketika sebuah laporan Motherboard mengklaim bahwa aplikasi sholat Muslim yang populer membagikan data pribadi orang-orang, termasuk lokasi mereka.
Meski membantah tuduhan, Abbas mengatakan laporan dari Motherboard mengejutkannya.
“Komunitas Muslim merasakan pengkhianatan kepercayaan yang besar, dan aplikasi yang melakukan ini menghadapi reaksi keras,” katanya kepada BuzzFeed, seperti dikutip dari About Islam.
Oleh karena itu, Abbas dan Jamal sendiri berusaha mengembangkan aplikasi baru. Setelah memposting di media sosial tentang hal itu, mereka mulai mendapat respon positif dari komunitas muslim.
“Kami pada dasarnya melihat segala sesuatu di luar sana dan berpikir, Kami bisa melakukan lebih baik . Ini sebenarnya sebuah konsep dalam Islam yang disebut ‘Ihsaan’ (pada dasarnya ini tentang ‘bekerja ekstra’),” kata Abbas.
“Misalnya, kami membuat aplikasi kami benar-benar bebas iklan (tidak seperti kebanyakan alternatif),” kata Abbas. “Mereka mengganggu dan tidak termasuk dalam aplikasi doa.”
Menurut situs web Pillars, saat aplikasi mengakses data lokasi Anda, aplikasi “tidak pernah meninggalkan ponsel Anda”.
“Tidak ada data apa pun yang dikirim ke Pillars atau disimpan oleh kami sendiri [dan] tidak ada data lain yang dikumpulkan (termasuk analitik atau informasi pribadi),” bunyi situs web Pillars.
Aplikasi gratisnya ditayangkan pada tanggal 1 Mei dan mendapat tanggapan yang baik dari Muslim Twitter.
Abbas dan Jamal punya ide baru untuk menyempurnakan aplikasi mereka.
“Kami sebenarnya ingin segera meluncurkan beberapa fitur lagi, termasuk pelacak doa, yang juga akan tetap gratis, serta beberapa fitur menarik lainnya yang diminta komunitas kami,” kata Abbas.
BACA JUGA: Organisasi Wanita Tunisia Luncurkan SafeNess, Aplikasi untuk Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual
Aplikasi tersebut bukanlah terobosan pertama bagi umat Islam di bidang ini.
Awal tahun ini, aplikasi virtual baru bernama ImamConnect diperkenalkan untuk memberikan pembinaan spiritual, konseling, khutbah, dan fatwa kepada umat Islam.
Aplikasi lain, FajrUp , juga secara otomatis mengatur waktu sholat Subuh dengan menggunakan GPS. Ini adalah aplikasi pintar di mana Muslim di seluruh dunia dapat terhubung; hanya yang mereka butuhkan hanyalah menginstal aplikasi. []
SUMBER: ABOUT ISLAM