SEBUAH nikmat yang besar dari Allah Ta’ala salah satunya adalah ketika Dia memberikan amanat kepada seseorang untuk menjadi seorang dokter. Bahkan, ulama seperti Imam Asy-Syafi’i rahimahullahu menyatakan pentingnya ilmu kedokteran. Beliau rahimahullahu mengatakan,
“Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu agama dan ilmu dunia. Ilmu terkait agama yaitu (ilmu) fikih. Ilmu terkait dunia yaitu (ilmu) kedokteran.” (Adab Asy-Syafi’i wamanaqibuhu, hal. 244)
BACA JUGA: Untaian Kata-Kata Mutiara Said Nursi dalam Suratnya kepada Seorang Dokter
Selayaknya sebagai bentuk rasa syukur akan nikmat ini, hendaknya para dokter menjaga nikmat tersebut dengan menjalankan profesinya sebaik mungkin berlandaskan ikhlas, dengan memurnikan niat, mengharap rida Allah Ta’ala. Di antara hal-hal yang bisa diniatkan sebelum mulai beraktifitas (memeriksa pasien dan selainnya) yaitu:
1 Pertama, mencari nafkah
Sebagai bentuk melaksanakan kewajiban yang sudah Allah Ta’ala bebankan kepada para suami untuk menafkahi keluarganya. Allah Ta’ala berfirman,
وَٱلْوَٰلِدَٰتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَٰدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَ ۚ وَعَلَى ٱلْمَوْلُودِ لَهُۥ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.” (Q.S. Al Baqarah 233).
2 Kedua, menjenguk orang sakit
Dokter yang melakukan pemeriksaan atau visitasi kepada pasien maka sekaligus bisa meniatkan menjenguk pasien yang akan diperiksa. Di antara keutamaan menjenguk orang sakit sebagaimana yang Rasulullah ﷺ sabdakan,
إذَا عَادَ الرَّجُلُ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ مَشَى فِيْ خِرَافَةِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسَ فَإِذَا جَلَسَ غَمَرَتْهُ الرَّحْمَةُ، فَإِنْ كَانَ غُدْوَةً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُمْسِيَ، وَإِنْ كَانَ مَسَاءً صَلَّى عَلَيْهِ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ حَتَّى يُصْبِحَ
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan surga sehingga dia duduk. Apabila sudah duduk, maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. Ahmad 1: 81, Abu Daud no. 3099, disahihkan Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shohihah, 3: 353)
Dari hadis di atas banyak sekali keutamaan yang didapatkan oleh menjenguk orang yang sakit, yaitu:
- Seakan-akan berjalan sambil memetik buah-buahan surga hingga dia duduk.
- Apabila sudah duduk, maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras.
- Jika menjenguk orang sakit di pagi hari, maka didoakan 70 ribu malaikat hingga sore.
- Jika menjenguk orang sakit di sore hari, maka didoakan 70 ribu malaikat hingga pagi.
3 Ketiga, menjalankan sunnah Rasulullah ﷺ
Tenaga medis dapat meniatkan untuk menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ selama berinteraksi dengan pasien yang dihadapi. Di antara sunnah-sunnah tersebut adalah:
1. Mendoakan pasien agar sakitnya segera disembuhkan oleh Allah Ta’ala. Di antara doa-doa yang diajarkan Nabi ‘alaihi sholatu wa sallam,
لاَ بَأْسَ طَهُورٌ اِنْ شَآءَ اللّهُ
“Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu (dari dosa-dosa), Insyaa Allah.” (HR. Bukhari no. 3616)
Atau doa,
أَسْأَلُ اللَّهَ العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (Shahih Al-Adabul Mufrod, 203)
2. Memenuhi hak sesama saudara muslim dengan mengucapkan salam dan menjenguknya.
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ سِتٌّ» قِيلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ؟، قَالَ: «إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَسَمِّتْهُ، وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“Hak muslim pada muslim yang lain ada enam.” Lalu seorang sahabat bertanya, ”Apa saja hal tersebut wahai Rasulullah?” Lantas beliau ﷺ bersabda, ”Apabila Engkau bertemu, ucapkanlah salam padanya. Apabila Engkau diundang, penuhilah undangannya. Apabila Engkau dimintai nasihat, berilah nasihat padanya. Apabila dia bersin lalu dia memuji Allah (mengucapkan ’alhamdulillah’), doakanlah dia (dengan mengucapkan ’yarhamukallah’). Apabila dia sakit, jenguklah dia. Apabila dia meninggal dunia, iringilah jenazahnya (sampai ke pemakaman).” (HR. Muslim no. 2162)
BACA JUGA: Gunakan Robot Bedah, Dokter Muslim Skotlandia Ini Tuai Pujian
4 Keempat, menolong saudaranya
Meniatkan untuk menolong atau mengangkat kesusahan saudaranya. Karena siapa saja yang menolong atau memudahkan urusan saudaranya karena Allah di dunia, Allah Ta’ala akan mudahkan urusannya di dunia & akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan orang yang kesulitan (utang), maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim no. 2699)
SUMBER: MUSLIM