JUMAT hari yang paling mulia dibanding hari lain. Kemuliaan hari Jumat karena di dalamnya terdapat banyak hikmah dan keutamaan. Karenanya, pada hari itu dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh. Di antara amalan yang bisa dilakukan adalah ziarah kubur, khususnya kepada orang tua yang sudah meninggal.
Dalam Taqrirat al-Sadidat dikatakan bahwa, “Di antara sunnah Jum’at adalah ziarah kubur, khususnya kedua orang tua.”
BACA JUGA: Khutbah Jumat: Semua akan Berhenti pada Waktunya
Ziarah kubur hari Jumat amalan yang mulia, apalagi untuk kedua orang tua yang sudah meninggal. Melalui ziarah kubur, kita bisa mengirimkan doa dan pahala untuk kedua orang tua yang sudah meninggal. Apalagi doa anak yang shaleh termasuk dari amalan jariyah, yang terus mengalir sampai kapanpun.
Selain mengirim doa, ziarah kubur hari Jum’at juga sebagai pengingat bagi kita yang masih hidup. Rasulullah bersabda, “Aku dulu pernah melarang berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena sesungguhnya ia dapat mengingatkan kalian akan kematian.” (HR. Ahmad dan al Hakim).
Jadi kalau orang tua sudah meninggal, ziarahlah pada makam mereka, khususnya di hari Jum’at.
Pada saat ziarah ke makam orang tua yang sudah meninggal dianjurkan memperbanyak dzikir dan doa. Di antara dzikir dan doa yang dibaca sebagai berikut:
- Membaca istighfar tiga kali.
- Membaca surat al-Fatihah.
- Membaca surat al-Ikhlas tiga kali.
- Membaca surat al-Falaq.
- Membaca surat al-Nas.
- Melafalkan kalimat tahlil tiga puluh tiga kali.
- Membaca doa. Di antara doa yang bisa dibaca pada saat ziarah kubur adalah doa yang sering dibaca saat shalat jenazah:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfirlahu war hamhu wa ‘aafihii wa’fu anhu, wa akrim nuzuulahu wawassi’ madholahu, waghsilhu bil maa’i watssalji walbaradi, wa naqqihi, minaddzzunubi wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wabdilhu daaran khairan min daarihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa adkhilhul jannata wa aidzhu min adzabil qabri wa min adzabinnaari wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi.
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim)
Ziarah kubur termasuk perkara yang dianjurkan dalam Islam. Dengan ziarah kubur, kita diharapkan agar menjadi lebih baik dan sadar bahwa kita juga akan mati suatu saat nanti. Sehingga melalui kesadaran tersebut kita akan tergerak untuk mempersiapkan amal baik sebagai bekal di kehidupan setelah kematian.
Pada prinsipnya, ziarah kubur boleh dilakukan kapan pun tanpa terikat waktu tertentu. Hanya saja, pada waktu-waktu khusus lebih dianjurkan lagi untuk melakukan ziarah kubur, seperti saat lebaran Iduladha dan Idulfitri, juga malam dan hari Jumat. Pada waktu-waktu tersebut, kita sangat dianjurkan untuk ziarah kubur, terutama ziarah ke kuburan orang tua, saudara dan kerabat kita.
Khusus pada malam dan hari Jumat, Rasulullah SAW menganjurkan untuk menziarahi kuburan orang tua kita yang sudah meninggal. Beliau bersabda;
مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ غُفَرَ لَهُ ، وَكُتِبَ بَرًّا
“Barangsiapa menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jumat, maka dia diampuni dosanya dan dicatat sebagai anak yang berbakti.” (HR. Thabarani).
Hadis ini dijadikan dasar oleh para ulama mengenai kesunnahan menziarahi kuburan orang tua kita di malam dan hari Jumat. Setidaknya, ada tiga keutamaan menziarahi kuburan orang tua di malam dan hari Jumat.
Pertama, kita mendapat keutaman dan pahala ziarah kubur. Nabi SAW bersabda;
إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمِ الْآخِرَةَ
”Dulu aku melarang kalian untuk ziarah kubur. Sekarang lakukanlah ziarah kubur, karena ziarah kubur mengingatkan kalian akan akhirat.” (HR. Ahmad).
BACA JUGA: Khutbah Jumat: Menjaga Spirit Ramadhan
https://www.youtube.com/watch?v=XwemjwWUpHY
Kedua, kita telah menunaikan kewajiban sebagai anak kepada orang tua kita, yaitu mendoakan keselamatan bagi mereka di alam kubur. Allah memerintahkan kepada kita untuk senantiasa mendoakan kedua orang tua kita, baik ketika mereka berdua masih hidup maupun sudah meninggal. Karena itu, ketika kita menziarahi kuburan orang tua kita, maka Allah akan mencatat kita sebagai anak yang berbakti.
Ketiga, kita mendapatkan keutamaan berbuat kebaikan di malam dan hari Jumat. Melakukan ziarah kubur pada malam dan hari Jumat sangat dianjurkan sekali melebihi hari-hari lainnya. Hal ini tak lain karena hari Jumat adalah sayyidul ayyam, sehingga lebih baik dibanding hari-hari lainnya untuk berbuat kebaikan, termasuk menziarahi kuburan orang tua kita. []
SUMBER: ISLAMI