ABU Bakar As-Siddiq adalah sahabat terdekat Nabi Muhammad. Nabi biasa berbicara tentang Abu Bakar, bahwa lelaki sekaligus mertuanya itu adalah satu-satunya orang yang tidak pernah ragu untuk menerima Islam begitu dia mendengarnya.
Orang lain yang memeluk Islam pada masa-masa awal kenabian akan berpikir untuk beberapa waktu dan mempertimbangkan, tetapi Abu Bakar As-Siddiq langsung menyatakan keyakinannya.
Menyelamatkan bayi perempuan yang akan dikubur hidup-hidup
Sebelum menyatakan keislamannya, Abu Bakar As-Siddiq dikenal sebagai orang yang saleh; dia pada dasarnya memiliki karakter yang baik, dan hanya kebaikan yang diharapkan darinya. Dia dan Nabi sendiri adalah teman baik sebelum wahyu turun.
Abu Bakar adalah orang kaya dan memiliki kebiasaan menggunakan kekayaannya untuk kepentingan orang lain. Salah satu tradisi jahat pra-Islam adalah praktik mengubur bayi perempuan hidup-hidup.
BACA JUGA: Abu Bakar, saat Kejadian Bilal Ditindih Batu Besar
Praktik ini dihentikan ketika Nabi Muhammad datang dengan membawa pesan Islam. Masa pra-Islam ini lazim disebut sebagai era kebodohan karena masyarakat hidup tanpa pengetahuan tentang nilai dan prinsip Islam.
Untuk alasan ini, kelahiran bayi perempuan adalah sesuatu yang membuat pria malu. Laki-laki berpikir bahwa anak laki-laki akan lebih menghormati mereka, keluarga, dan suku mereka sementara anak perempuan berpotensi membawa mereka dan suku mereka tidak terhormat; oleh karena itu, banyak pria mengubur putri mereka hidup-hidup.
Kapanpun Abu Bakar As-Siddiq mendengar bahwa seorang bayi perempuan akan dikubur hidup-hidup, dia akan pergi dan bernegosiasi dengan ayahnya dan dia memulai sesuatu yang bisa disebut rumah kos dalam istilah sekarang, tempat dimana dia menempatkan gadis-gadis kecil ini dalam perawatan para wanita. Para wanita dewasa ini yang menjaga para bayi perempuan sementara Abu Bakar membayar perawatan mereka.
Semua kebaikan setiap hari
Nabi Muhammad berkata kepada Abu Bakar bahwa dia dapat masuk dari pintu surga mana pun yang dia inginkan karena sahabatnya ini mengerjakan semua kebajikan.
Setelah sholat Subuh, Nabi Muhammad biasa bertanya kepada para sahabatnya:
“Siapa yang berpuasa di antara kamu hari ini?”
Abu Bakar (semoga Allah SWT meridhoinya) menjawab: “Aku, ya Nabi.”
Nabi berkata lagi: “Siapa di antara kamu yang mengantarkan jenazah hari ini?”
Abu Bakar menjawab: “Aku melakukannya, ya Rasulullah.”
Dia kemudian berkata lagi: “Siapa di antara kalian yang memberi makan orang miskin hari ini?”
Abu Bakar lagi-lagi menjawab: “Aku, ya Rasulullah.”
Nabi kemudian berkata: “Siapa di antara kalian yang mengunjungi orang cacat hari ini?”
Abu Bakar As-Siddiq yang menjawab: “Aku melakukannya, ya Rasulullah.”
Karena hal ini Rasulullah bersabda: “Siapapun yang melakukan perbuatan-perbuatan baik ini pasti akan masuk surga.”
BACA JUGA: 5 Keutamaan Abu Bakar As Siddiq, Sahabat Sekaligus Mertua Rasulullah
Abu Bakar As-Siddiq biasa bangun untuk tahajud, lalu dia biasa pergi ke Madinah untuk membantu orang yang membutuhkan. Ini menunjukkan derajat tinggi Abu Bakar dalam hal tindakan kebaikan .
Kisah Abu Bakar dan Wanita Tua
Ketika Abu Bakar As-Siddiq menjadi khalifah, Umar bin Khattab biasa melihatnya pergi ke arah yang berbeda dari rumahnya.
Suatu hari, Umar mulai mengikutinya. Dia melihat Abu Bakar mengunjungi sebuah rumah, dan Umar bin Khattab mengamati bahwa Abu Bakar menghabiskan beberapa waktu di rumah itu, dan setelah matahari terbit, dia meninggalkan rumah.
Umar bin Khattab merasa perlu memeriksa masalah tersebut. Jadi, dia mengetuk pintu dan seorang wanita tua membuka. Wanita sangat tua, lemah, dan buta.
Umar bin Khattab bertanya padanya: “Tahukah Anda, siapa yang mengunjungi ini setiap hari?”
Wanita tua buta itu berkata: “Saya tidak tahu siapa dia! Semoga Allah membalasnya. Dia membersihkan rumah saya, menyiapkan pakaian saya, dan dia juga memasak makanan untuk sarapan, lalu dia pergi.”
Umar bin Khattab berkata: “Apakah orang itu melakukan perbuatan-perbuatan itu setiap hari?”
Wanita tua menjawab: “Ya setiap hari. Semoga Allah memberkahi orang ini. ”
Umar bin Khattab berkata: “Tahukah Anda siapa pria itu? Dia adalah Khalifah Abu Bakar.”
BACA JUGA: Ungkapan Cinta Para Sahabat saat Abu Bakar Wafat
SubhanAllah! Demikian luar biasa Abu Bakar As-Siddiq. Pemimpin, kepala Umat Muslim, Khalifah, orang paling penting dalam sejarah pada saat itu, dengan status dan posisinya, keluar setiap pagi ke rumah itu dan dia bahkan tidak memberi tahu wanita tersebut siapa namanya. Ia membersihkan rumah, mencuci pakaian, menggiling gandum, memanggang roti, memasak sarapan, dan kemudian kembali untuk memerintah umat.
https://www.youtube.com/watch?v=IctL5LshLBI&t=2s
Saat itu Umar bin Khattab pun menangis dan berkata, “Engkau telah menyusahkan setiap penerusmu, ya Abu Bakar! Engkau telah membuat kami lelah. Siapapun yang bisa melakukan apa yang engkau lakukan ini? Karena tidak mungkin bisa kami penuhi.”
Bisa dibayangkan berapa banyak perbuatan Abu Bakar As-Siddiq RA yang tidak pernah dicatat sejarah? Dapatkah Anda membayangkan berapa banyak rahasia yang berhasil dia sembunyikan? Pelajaran bagi kita semua, jika Anda adalah seseorang yang melakukan amal yang diketahui semua orang, sebaiknya Anda memiliki kebaikan yang hanya diketahui Allah. Seperti Abu Bakar. []
SUMBER: ABOUT ISLAM | MUSLIMONQUORA