DI antara para sahabat, secara umum diketahui bahwa yang pertama di sisi Nabi Muhammad SAW di antara mereka adalah Abu Bakar رضي عنه diikuti oleh Umar bin Khattab رضي عنه diikuti oleh Utsman bin Affan رضي عنه.
“Kami (para sahabat) pernah menilai orang terbaik di zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka kami dapatkan yang terbaik adalah Abu Bakar Radhiyallahu anhu, kemudian Umar bin Khattâb Radhiyallahu anhu, kemudian Utsmân bin Affân, mudah-mudahan Allâh meridhai mereka semua“. (HR. al-Bukhari, no. 3655)
BACA JUGA: Kaum Muslimin Bisa Shalat di Kabah Setelah Umar bin Khattab Memeluk Islam
Penghormatan Nabi صلى لیه لم untuk Umar رضي عنه
Nabi صلى لیه لم bersabda:
“Ketika aku sedang tidur, aku melihat diriku di surga. Kemudian ada seorang wanita berwudhu di sisi sebuah istana. Aku berkata: ‘Istana milik siapa ini?’. Mereka berkata: ‘Ini milik Umar.’ Aku teringat kecemburuan Umar dan aku berbalik untuk pergi. Kemudian, Umar menangis dan berkata: ‘Bisakah aku cemburu padamu, Rasulullah?'” (Shahih Al-Bukhari)
Keimanan Umar bin Khattab
Nabi mengajarkan kepada kita bahwa bagi seorang mukmin sejati, Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dibandingkan yang lainnya, termasuk diri sendiri dan kehidupannya. Abdullah bin Hisyam meriwayatkan:
“Kami bersama Nabi dan dia meraih tangan Umar bin Khattab. Umar berkata kepada Nabi ‘Ya Rasulullah, engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’ Nabi berkata kepadanya: ‘Tidak, demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, tidak, sampai aku lebih kamu cintai daripada dirimu sendiri.’ Umar berkata: ‘Sekarang, demi Allah, kamu lebih aku cintai daripada diriku sendiri.’ Nabi berkata: ‘Sekarang, hai Umar.'” (Shahih Al-Bukhari)
Agama Umar bin Khattab
Nabi menjadi saksi keutamaan Umar bin Khattab dalam diennya, dengan bersabda:
“Ketika aku sedang tidur, aku melihat orang-orang yang diperlihatkan kepadaku. Masing-masing dari mereka memakai baju. Ada yang sampai ke dada dan ada yang lebih jauh dari itu. Kemudian Umar ditunjukkan kepadaku dengan bajunya sampai ke dada.” Mereka bertanya: “Bagaimana engkau menafsirkannya, Rasulullah?” Dia berkata: “Amal agamanya.” (Shahih Al-Bukhari)
BACA JUGA: Ini Dia 4 Kehebatan Umar bin Khattab Sebagai Pemimpin!
Pengetahuan Umar bin Khattab
Umar bin Khattab adalah salah satu dari sedikit sahabat yang paling berpengetahuan setelah Abu Bakar. Ia mengambil ilmunya langsung dari Rasulullah, yang menjadi saksi atas kedudukan Umar dan ilmunya. Mereka yang menuduh Umar bin Khattab dan orang lain mengkhianati Islam, “mencuri” Khilafah, dan lainnya, harus takut kepada Allah dalam memberikan kebohongan atas kesaksian yang jelas dari Rasulullah sendiri.
Nabi bersabda: “Saat tidur, aku minum susu sampai aku melihat mata air keluar dari kukuku. Kemudian, aku memberi Umar minum.” Mereka berkata: “Bagaimana engkau menafsirkannya, Rasulullah?” Dia berkata: “Ilmu.” (Shahih Al-Bukhari)
Kekuasaan dan Kekuatan Pribadi Umar bin Khattab
Umar bin Khattab adalah orang dengan kekuatan dan ketabahan individu yang luar biasa. Dia adalah salah satu dari dua ‘Umar’ yang diminta oleh Nabi kepada Allah untuk memberkati Islam sebelum dia menjadi Muslim.
Nabi bersabda: “Saat tidur, aku melihat diriku di sebuah sumur yang di atasnya ada ember air. Aku mengambil dari sumur itu sejumlah yang Allah kehendaki. Kemudian, Abu Bakar mengambil ember itu dan mengeluarkan satu atau dua ember dan dalam pengambilan airnya ada kelemahan – dan Allah memaafkan kelemahannya. Kemudian ember itu diubah menjadi tong besar. Umar mengambil tong ini dan mulai mengambil air. aku tidak pernah melihat seorang pemimpin pun di antara orang-orang yang bisa menarik air seperti Umar bin Al-Khattab sampai orang-orang mengirim unta mereka ke kandang mereka,” (Shahih Al-Bukhari )
Yang dimaksud dengan “mengirimkan unta-unta mereka ke kandang mereka” adalah bahwa orang-orang mendapatkan semua air yang mereka butuhkan untuk diri mereka sendiri dan untuk semua hewan mereka sampai unta-unta mereka terisi penuh dengan air.
BACA JUGA: 3 Pertanyaan Umar bin Khattab pada Ali bin Abi Thalib
Bashirah Umar bin Khattab
Nabi bersabda: “Ada di antara orang-orang yang datang sebelum kalian, yang diajak bicara. Jika ada di antara umatku yang salah satunya, itu pasti Umar.” (Shahih Al-Bukhari)
https://www.youtube.com/watch?v=Gxysii00m-Q&t=123s
Mereka yang “dibicarakan” berarti orang-orang yang, meskipun bukan para nabi, menerima ilham yang cocok atau menafsirkan petunjuk dari Allah yang diterima oleh nabi pada masa mereka
Dalam versi yang berbeda dari hadits di atas Nabi bersabda: “Ada di antara orang-orang yang datang sebelum kamu di antara orang-orang Yahudi yang diajak bicara tanpa menjadi nabi. Jika ada yang seperti itu di antara umatku, itu adalah Umar.” (HR Muslim)
Nabi bersabda: “Allah telah menempatkan kebenaran di lidah Umar dan di hatinya.” (HR Tirmidzi)[]