MENIKAH berdampak positif bagi kesehatan, bukanlah mitos, namun realitas. Sejumlah studi menunjukkan bahwa ada banyak korelasi pernikahan dengan kesehatan. Ada sangat banyak pengaruh pernikahan dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan, bahkan membuat awet muda dan panjang usia.
Berikut sejumlah dampak positif pernikahan bagi kesehatan. Sebaiknya para lajang sangat mempertimbangkan hal ini.
BACA JUGA: 7 Masalah Pernikahan Itu ..
1 Memperbaiki Kesehatan Tulang
Studi membuktikan, seperti dilansir di jurnal Osteoporosis International, dikutip dari womenshealthmag, bahwa mereka yang berbahagia dalam rumah tangganya memiliki kesehatan yang cukup cemerlang. Indikasinya tulang semakin menguat, kepadatan tulang juga bertambah.
Data ini kemudian dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menikah, menikah tapi bercerai, pasangan tinggal terpisah, atau sudah janda dan duda, kesehatan dan kepadatan tulang mereka jauh lebih rendah ketimbang yang sudah menikah dan berbahagia di dalam pernikahannya.
Pada perempuan, terdapat peningkatan kualitas tulang berkat dukungan dan semangat yang diberikan suami, serta kasih sayang kepadanya. Dan secara positif, kasih sayang membuat tulang lebih kuat
Penelitian ini juga menemukan bahwa stres sangat mempengaruhi kesehatan. Namun, dengan hubungan yang berkualitas antara suami dan istri, kesehatan jauh lebih mudah dijaga dan penyakit lebih mudah dicegah.
2 Menormalkan Tekanan Darah
Luar biasa, menikah ternyata mampu menormalkan tekanan darah. Walaupun dalam pernikahan tentu ada masalah, namun berkorelasi positif dengan perbaikan tekanan darah.
Peneliti dari Universitas Brigham meneliti 99 pasangan, yang sebagiannya belum menikah. Hasilnya, kebanyakan pasangan yang belum menikah mengalami tekanan darah lebih tinggi. Sedangkan mereka yang menjalani kehidupan pernikahan bahagia memiliki tekanan darah yang normal.
3 Terhindar dari Diabetes
Pernikahan juga memungkinkan terhindar dari penyakit diabetes. Dalam jurnal Diabetes Care disebutkan, perempuan yang memiliki catatan glukosa darah tinggi melebihi batas normal lebih cenderung berakhir dengan diabetes jika mereka hidup sendirian dibandingkan jika mereka hidup bersama dengan pasangan.
4 Mengurangi Resiko Stroke
Menikah juga diyakini mampu mengurangi resiko stroke fatal, jika dibandingkan dengan orang yang tidak menikah.
Studi yang dilakukan oleh Tel Aviv University juga menunjukkan pernikahan bahagia bisa membantu mencegah stroke fatal pada laki-laki. Ternyata laki-laki yang tidak menikah memiliki risiko 64 % lebih tinggi terkena stroke fatal dibandingkan dengan lelaki yang menikah.
5 Menurunkan Stres
Pernikahan umumnya memberikan dukungan sosial dan juga emosional sehingga dapat mengurangi depresi serta kecemasan seseorang. Bahkan studi lain menunjukkan orang yang sudah memiliki depresi akan mendapatkan dukungan psikologis dari pernikahannya. Hasil studi ini dilaporkan dalam Journal of Health and Social Behavior.
Para peneliti percaya, saat seseorang menikah, tingkat stres menurun karena adanya dukungan sosial dari pasangan. Dan seseorang yang memiliki pernikahan bahagia, otomatis memiliki fisik dan mental yang lebih sehat.
6 Menyehatkan Jantung
Sebuah studi mengungkapkan bahwa mereka yang sudah menikah, memiliki jantung lebih sehat dibandingkan yang masih lajang. “Pasien penyakit jantung butuh banyak dukungan. Jika tidak memiliki seseorang untuk merawat Anda, maka perawatan yang anda dapatkan juga semakin berkurang,” kata Dr. Ron Waksman dari MedStar Washington Hospital Center.
Peneliti menganalisis 11.216 pasien yang dikumpulkan selama 18 tahun melalui kontak telepon atau kunjungan langsung. Rata-rata usia pasien tersebut adalah 64 tahun dengan perbandingan 55 % pasangan menikah dan 45 % lajang. Masuk dalam kategori lajang adalah mereka yang belum pernah menikah sama sekali atau sudah bercerai.
Hasilnya, mereka yang lajang atau sendiri cenderung lebih memiliki masalah jantung. Termasuk di antaranya kematian. Dipublikasikan oleh jurnal American Heart Journal, kecenderungan ini dimulai setelah pasien menjalani angioplasti. 1,1 % pasien yang belum menikah mengalami penurunan kondisi di rumah sakit, sementara yang sudah menikah penurunan kondisinya hanya 0,4 %.
Harry Reis, profesor psikologi dari School of Nursing at University of Rochester, menemukan bahwa pasien yang telah menikah 2,5 kali lebih memungkinkan hidup 15 tahun setelah operasi by pass arteri koroner. “Dukungan dari pasangan membuat motivasi mengadopsi gaya hidup sehat bersama menjadi penyebabnya. Semua ini pada gilirannya nanti mempengaruhi proses fisik yang kemudian memperlambat peningkatan penyakit kardiovaskular,” ungkap Reis.
7 Motivasi Hidup Sehat
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Ohio State University bekerjasama dengan University of Texas di Austin, menunjukkan bahwa pernikahan tidak otomatis membuat seseorang menjadi sehat dengan sendirinya. Yang lebih mungkin terjadi adalah bahwa suami dan istri akan memotivasi pasangannya agar hidup sehat.
“Bahkan ketika orang sakit memilih menikah, berdampak pada kesehatannya karena dukungan yang ia terima dari suami atau istrinya,” kata Zheng dari University of Texas di Austin, seperti dikutip Dailymail.
Penelitian ini menyertakan sekitar 789.000 responden dan diterbitkan dalam edisi Maret 2013 dalam Jurnal Perilaku Kesehatan dan Sosial. “Pernikahan sangat membantu dalam membujuk orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat yang dapat memperpanjang hidupnya. Namun, sedikit tidak berguna untuk membantu orang sembuh dari penyakit yang cukup serius,” tambah Zheng.
Alice Domar, PhD, salah satu penulis “Live a Little Married” mengatakan, “Pasangan yang menikah memiliki sistem pendukung dan jaringan sosial yang membangun. Menikah memungkinkan akan mendorong pasangan untuk memiliki pola makan yang lebih baik, mengajak bergabung dalam suatu klub olahraga tertentu, atau menegur sang pasangan untuk berhenti merokok,” katanya.
8 Membuat Awet Muda
Dikutip dari Yahoo Shine, ternyata seks yang teratur memiliki manfaat untuk membuat awet muda. Saat berhubungan intim, hormon endorphon dilepaskan. Hormon ini adalah yang memberikan rasa nyaman, bahagia, dan sekaligus berperan sebagai pereda nyeri alami. Selain itu, endorphin dapat membuat orang jadi tenang dan tak mudah gelisah, tidur jadi lebih nyaman dan nyenyak.
Hubungan seks termasuk kegiatan yang efektif membakar kalori. Juga membuat jantung menjadi lebih sehat karena peredaran darah lebih lancar.
Perempuan yang rutin melakukan hubungan intim dengan suami akan memiliki kulit yang lebih bersih. Ini pula alasannya saat dewasa, problem jerawat pada wanita jadi berkurang. Hormon estrogen pada perempuan berfungsi menjaga kelembaban kulit. Saat jumlahnya ditingkatkan, secara otomatis kulit kering dapat dicegah.
9 Menambah Panjang Usia
The American Journal Of Epidemiology merilis berbagai data hasil dari 90 penelitian yang dilakukan para peneliti dari University of Louisville. Ternyata lelaki lajang memiliki resiko kematian 32 % lebih tinggi dibandingkan lelaki yang menikah. Itu artinya, mereka kemungkinan meninggal 8 – 17 tahun lebih cepat dari rata-rata lelaki yang sudah menikah.
Penilitian juga menunjukkan bahwa perempuan lajang memiliki harapan hidup sebanyak 23 %, atau 7 – 15 tahun lebih rendah dibandingkan mereka yang telah memiliki pasangan hidup.
Para lajang yang masih muda punya resiko kematian dini yang lebih tinggi lagi. Resiko kematian untuk mereka yang masih lajang dan berusia 30 – 39 tahun sebesar 128 % lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan kisaran umur yang sama. Di sisi lain, para lajang yang sudah berusia 70 tahun hanya memiliki resiko kematian 16 % lebih tinggi.
10 Peluang Hidup Lebih Lama
Dr. Ilene Siegler dan timnya dari Duke University Medical Center menemukan bahwa orang yang tidak pernah menikah, lebih mungkin meninggal di usia 40-an dibandingkan mereka yang telah menikah.
BACA JUGA: 2 Kunci Kebahagiaan dalam Pernikahan
Sebagaimana yang dilaporkan Dr. Siegler, “Hidup lebih panjang akan banyak diharapkan orang banyak. Dengan menikah akan membantu seseorang memiliki kelangsungan hidup yang lebih baik, terutama bagi lelaki.”
Ellen Idler, sosiolog dari Universitas Emory juga telah menulis sebuah studi yang menunjukkan bahwa orang dewasa yang menikah mampu bertahan hidup lebih lama dibanding orang yang belum menikah. []