ALLAH SWT mengisahkan dalam surat Al-Kahfi, tentang sejumlah pemuda Ashabul Kahfi yang tertidur ratusan tahun lamanya di dalam gua demi menghindari raja zalim yang mengancam akidah mereka. Mengapa Allah SWT menetapkan mereka tertidur ratusan tahun lamanya?
Mengutip Misrawy, Syekh Mutawalli Asy Syarawi dalam tafsirnya menggambarkannya kisah pelarian pemuda dari kejaran raja zalim itu.
Allah SWT berfirman,
اِنَّهُمْ فِتْيَةٌ اٰمَنُوْا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنٰهُمْ هُدًىۖ
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (QS Al Kahfi ayat 13).
BACA JUGA: Mengapa Allah Tidurkan Ashabul Kahfi di Dalam Gua? Ini Jawabannya
Syekh Mutawalli Asy Syarawi menyatakan, ketujuh pemuda yang berada dalam gua tersebut bukanlah orang-orang yang lemah. Mereka merupakan pemuda yang berpegang teguh kepada tauhid, dan senantiasa menjaga iman dan ketakwaan mereka.
Maka tidak heran jika Allah SWT memberikan keistimewan kepada mereka, karena orang-orang ini memiliki iman yang benar dan kuat.
Hal ini berdasarkan firman-Nya,
وَالَّذِيْنَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَّاٰتٰىهُمْ تَقْوٰىهُمْ,
“Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka” (QS Muhammad 17).
Syekh Syarawi menjelaskan rasa kantuk yang panjang pada pemuda di dalam gua itu. Dia menjelaskan, Allah SWT melindungi mereka dari bahaya dengan menghilangkan kebutuhan pencarian pada makanan dan minuman dari kehidupan mereka.
Untuk itu Allah SWT memberikan keamanan dengan rasa kantuk, sehingga mereka tidak akan ditemukan, mereka juga tidak merasakan berjalannya waktu, dan tidak membutuhkan makanan dan minuman. Allah SWT menyelamatkan mereka dari kesusahan duniawi.
Kisah ashabul kahfi menceritakan bahwa, pemuda-pemuda tersebut lari dari fitnah yang sudah merajalela di lingkungannya. Kemudian mereka bersembunyi dalam gua yang gelap dan lembab.
Ketujuh pria tersebut berdoa kepada Allah SWt agar diberikan perlindungan dari fitnah yang merajalela. Sampai akhirnya Allah SWT membiarkan mereka tertidur lelap dalam waktu yang sangat lama.
Selama mereka tertidur, tempat dan situasi lingkungannya pun berubah seiring waktu. Mereka tertidur dengan keimanan di dalam diri mereka. Allah SWT juga menjaga jasad mereka secara utuh, tanpa kurang dan rusak satu pun.
Hingga akhirnya, Allah SWT membangunkan mereka. Dan mereka bertanya-tanya antara satu dengan lainnya, soal berapa lama mereka sudah tertidur dalam gua.
Jawaban mereka pun beragam, namun Allah telah berfirman tentang berapa lama mereka telah tertidur di dalam gua. Allah SWT berfirman dengan arti sebagai berikut.
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” [Al-Kahfi/18:25].
Atas izin Allah, manusia pun bisa mengetahui dan melihat ketujuh pemuda tersebut, agar tumbuh kepercayaan dan kebenaran terhadap Allah SWT. Para manusia tersebut, akhirnya membuat sebuah tempat peribadahan di atas gunung, tetapi di bawahnya adalah gua tempat ketujuh pemuda tersebut sembunyi. Lalu di mana letak gua ashabul kahfi?
Pada 1963, Arkeolog Yordania Rafiq Wafa Ad-Dajani menemukan sebuah gua yang berlokasi sekitar delapan kilometer dari Amman.
Gua tersebut diyakini berciri-ciri sama dengan gua ashabul kahfi yang diterangkan dalam Alquran surah Al-Kahfi ayat 17:
“Engkau melihat matahari ketika terbit dan condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan apabila terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri, sedangkan mereka berada dalam tempat yang luas di dalam gua itu,” (QS. Al-Kahfi [18]: 17).
BACA JUGA: Berlindung dari Penguasa Zalim, Ini Doa yang Dibaca Para Pemuda Kahfi
Dalam gua tersebut, terdapat tujuh atau delapan kuburan. Di dindingnya, ada tulisan Yunani Kuno buram dan tak bisa terbaca lagi, serta gambar seekor anjing. Di atas gua itu, terpancang tempat ibadah ala Bizantium, serta sisa-sisa mata uang.
Usai diteliti, mata uang itu menunjukkan alat tukar yang digunakan pemerintahan Justinius 1 (418-427 M). Gua yang ditemukan Rafiq Wafa Ad-Dajani itu merupakan sisa-sisa dari peninggalan sejarah dari kisah Ashabul Kahfi.
Kisah Ashabul Kahfi menjelaskan bahwa iman dan akidah merupakan hal penting yang harus diperjuangkan. Meskipun mendapatkan ancaman yang luar biasa, seperti akan dibunuh dan dipaksa menanggalkan keimanan kepada Allah SWT, ketujuh pemuda beriman tersebut bersikeras dan tetap mempertahankan iman dan akidah mereka, meskipun harus kabur dan mengasingkan diri.
Para pemuda Ashabul Kahfi merupakan sekelompok pemuda yang beriman dan bertakwa kepada Allah. Hal ini patut dijadikan teladan bagi seluruh kaum muslimin. []