TANYA: Saya pernah pergi ke tukang ramal. Dan saya baru tahu kalau itu termasuk ke dalam syirik besar. Apakah saya masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat?
JAWAB:
Telah begitu banyak hadits-hadits dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam akan pengharaman pergi ke dukun dan tukang ramal. Akan tetapi tidak semua orang yang pergi ke dukun atau tukang ramal termasuk syirik besar yang dapat mengeluarkan dari agama.
Bahkan pergi ke dukun atau tukang ramal ada perinciannya. Bisa masuk syirik besar terkadang masuk dalam kemaksiatan dan bisa jadi diperbolehkan.
BACA JUGA: Tipu Daya Setan dalam Dunia Perdukunan
Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, yang pergi ke dukun terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama, dia datang ke dukun dan menanyakannya tanpa membenarkannya. Maka hal ini termasuk diharamkan. Hukuman pelakunya adalah tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. Sebagaimana yang ada ketetapan dalam hadits shoheh Muslim, (2230) sesungguhnya Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Siapa yang mendatangi tukang ramal dan menanyakan sesuatu, maka dia tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh malam.”
Bagian kedua, dia mendatangi dukun dan menanyakannya kemudian membenarkan dengan apa yang diberitahukannya. Maka ini termasuk mengkufuri kepada Allah azza wa jalla, karena dia telah membenarkan terhadap persangkaan ilmu goib, dan membenarkan seseorang terhadap dakwaan ilmu goib termasuk mendustakan terhadap firman Allah ta’ala:
قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللَّهُ النمل/65
“Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah.” QS. An-Naml: 65.
Oleh karena itu telah ada hadits shahih:
من أتى كاهناً فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم
“Siapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakan, maka dia telah mengkufuri dengan apa yanag diturunkan kepada Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam.”
Bagian ketiga, dia mendatangi dukun untuk menanyakan akan kondisinya terhadap manusia. Bahwa ia termasuk dukun dan menyesatkan orang.
Hal ini tidak mengapa, karena Nabi sallallahu’alaihi wa sallam pernah mendatangi Ibnu Soyyad dan menyembunyikan sesuatu dalam dirinya pada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Maka Nabi sallallahu’alaihi wa sallam menanyakan apa yang dia sembunyikannya? Maka dia menjawab, Asap. Majmu Fatawa Wa Rasail Syekh Ibnu Utsaimin, (2/184).
Dari sini, siapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya dan meyakini dia mengetahui sesuatu yang goib, maka dia telah kufur akbar keluar dari Islam. Kalau dia tidak meyakini akan kebenarannya, maka tidak dihukumi kafir.
Meskipun begitu, maka pintu taubat masih terbuka, sebagaimana sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:
إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ رواه الترمذي
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selagi (nafasnya) belum ditenggorokan.” HR. Tirmizi, 3537.
Maksudnya selagi ruh tidak sampai di tenggorokan. Setiap dosa Ketika seseorang bertaubat darinya, maka Allah akan menerima taubatnya. Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعاً إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ الزمر/53 .
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang. QS. Az-Zumar: 53.
BACA JUGA: Ciri-ciri Dukun atau Tukang Sihir
Maka dosa apa saja yang pernah seseorang terjerumus, kemudian dia bertaubat, maka akan diterima taubatnya meskipun syirik juga.
Asalnya bahwa orang kafir dan semisalnya orang murtad (keluar) dari Islam diminta dia untuk mengucapkan dua kalimat syahadat agar dia masuk Islam lagi. Maka orang yang pernah mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, maka dia harus mengucapkan dua kalimat syahadat.
Orang yang telah berbuat demikian hendaknya berniat kuat agar tidak mengulangi perbuatan syirik itu lagi. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari ilmu agar anda dapat beribadah kepada Allah dengan dilandasi Ilmu. Wallahu a’lam. []
SUMBER: ISLAMQA