JEDDAH: Arab Saudi mengeluarkan pertama kalinya Kartu Pintar Haji untuk haji tahun ini. Kartu Pintar Haji ini dikeluarkan di hadapan Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal, yang juga ketua Komite Haji Pusat, dan wakilnya Pangeran Badr bin Sultan. Demikian dilansir oleh Arab News pada hari Senin, 12 Juli 2021.
Dirilisnya Kartu Pintar Haji bertepatan dengan waktu kunjungan inspeksi ke tempat-tempat suci pada hari Senin untuk memeriksa kesiapan fasilitas untuk menyambut para jamaah haji. Ini akan menjadi yang pertama kalinya teknologi tersebut digunakan untuk melayani jamaah haji sepanjang perjalanan ibadah mereka di Tanah Suci.
BACA JUGA: 5 Ciri Haji Mabrur, Apa Saja?
Pangeran Khaled sendiri yang juga meresmikannya sekaligus dengan proyek Pusat Kontrol Keamanan Al-Shumaisi.
Proyek ini mencakup area seluas 1,6 juta meter persegi dan didukung oleh sistem untuk penyaringan dan gerbang digital terpadu yang memfasilitasi lalu lintas dan mengurangi masa tunggu orang yang tiba di Mekah selama waktu sibuk dari 45 menjadi hanya tujuh menit saja.
Jumlah jalur kendaraan juga telah ditingkatkan dari enam menjadi 16, dan jalur khusus sudah dibuat untuk bus, kendaraan pengangkut, truk dan kendaraan darurat.
Fasilitas tersebut mencakup kantor administrasi, masjid, pusat pertahanan sipil dan satu lagi untuk Otoritas Bulan Sabit Merah, dan sebuah bangunan untuk otoritas keamanan dan pemerintahan.
Sang Gubernur juga meresmikan proyek Al-Zaidi Reception Center di hadapan Dr. Abdulfattah Mashat, Wakil Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi. Lembaga ini bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan jemaah haji dari dan ke Mekah, mengurangi waktu tunggu bus.
Fasilitas ini juga mencakup tempat parkir yang dapat menampung lebih dari 8.000 kendaraan, gerbang masuk dan keluar, dan zona inspeksi untuk kendaraan-kendaraan tersebut.
Selain juga mengeluarkan Kartu Pintar Haji, Saudi juga menyediakan izin otomatis haji dan menawarkan layanan perhotelan, termasuk transportasi bagasi ke tempat-tempat suci dan para jamaah ke masjid untuk melakukan Tawaf atau mengunjungi Mina.
Mashat menjelaskan, Kartu Pintar Haji terkait dengan semua layanan yang diberikan kepada jemaah haji. Kartu ini akan memudahkan jamaah untuk memasuki kamp dan hotel dan menggunakan transportasi yang tersedia.
Kartu ini juga digunakan untuk membayar di tempat penjualan dan ATM, memandu jamaah yang hilang, karena bisa mengontrol para jamaah saat masuk ke kamp dan pergerakan waktu para jamaah sekaligus.
Gubernur Makkah juga dalam kesempatan ini mengunjungi tempat-tempat suci dan memeriksa kesiapan Arafat dan Mina. Ia mengunjungi dan mendengarkan pengarahan tentang rencananya untuk menerima jamaah haji.
Dia juga meninjau langkah-langkah pencegahan untuk mengekang penyebaran penyakit coronavirus (COVID-19), seperti penyaringan visual dan termal saat masuk ke tempat tinggal para jamaah nantinya.
Proses sanitasi telah diintensifkan, dan masker dan pembersih akan didistribusikan di antara para jamaah haji. Jarak sosial juga akan diberlakukan, di dalam kamar dan selama dalam transportasi.
BACA JUGA: 5 Fakta Ibadah Haji yang Jarang Diketahui
Makanan siap saji akan tersedia untuk setiap jamaah di kamar mereka, tanpa perlu berkumpul di ruang makan. Lebih dari 1 juta makanan telah disiapkan untuk musim haji tahun ini, dengan mempertimbangkan standar kualitas dan keamanan tertinggi.
Pangeran Khaled juga meninjau rencana transportasi: 3.000 bus penumpang telah disiapkan untuk jamaah, dengan masing-masing menampung 20 orang. Bus akan didistribusikan di empat jalur, berdasarkan warna merah, hijau, kuning dan biru. Setiap jalur dihubungkan dengan lokasi perumahan jamaah. Untuk mengatur dan mengelola kerumunan, program cerdas yang dirancang khusus untuk tujuan ini akan digunakan.
Haji akan dimulai pada 8 Dul Hijjah (18 Juli). Hari Arafah akan jatuh pada tanggal 9 Dul Hijjah bertepatan dengan 19 Juli. []