TAWASSUL artinya menjadikan sesuatu sebagai perantara untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Para ulama menjelaskan tawassul ada yang diperbolehkan yaitu:
1. Tawassul yang masyru’ (disyariatkan).
2. Tawassul yang mamnu’ (dilarang) yaitu tawassul yang syirik dan bid’ah.
BACA JUGA: 16 Ungkapan yang Sering Dianggap Hadits
Syaikh Al-‘Allamah Abdul Aziz bin Baz berkata, “Para ulama seperti Al-Imam Ibnul Qoyyim dan selain beliau menyebutkan tawassul ada tiga macam:
(1). Tawassul Syirik Akbar (Menggugurkan Keislaman Seseorang)
▪️Yaitu berdoa kepada mayyit,
▪️beristighotsah kepada mayyit,
▪️menyembelih dan bernadzar untuk mayyit (dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah).
💠 Allah berfirman:
وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى
“*Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” (Az-Zumar: 3)
(2). Tawassul Bid’ah (Tidak Ada Petunjuknya Dari Nabi ﷺ)
Yaitu tawassul dengan dzat makhluk seperti ucapan,
▪️”Alloohumma inni as’aluka bidzaati Fulan.” (Ya Allah aku memohon kepada Engkau dengan perantaraan si Fulan),
“▪️Alloohumma inni as’aluka bi’ibadikassholihin.” (Ya Allah aku memohon kepada engkau dengan perantara hamba-Mu yang sholih),
“▪️Alloohumma inni as’aluka bi Muhammad..bi Musa..” (Ya Allah aku memohon kepada engkau dengan perantara Nabi Muhammad.. Nabi Musa);
Semua ini tawassul bid’ah yang menjadi sarana kepada kesyirikan.
(3). Tawassul Masyru’ (Disyariatkan)
Tawassul dengan nama Allah dan sifat-Nya yang mulia seperti ucapan,
* As’aluka birohmatik..”
(Aku memohon kepada Engkau ya Allah dengan rahmat-Mu),
“As’aluka bi’ilmik..”
(Aku memohon kepada Engkau dengan ilmu-Mu),
“*As’aluka bi-ihsanik*..”
(Aku memohon kepada Engkau dengan kebaikan-Mu).
Dalilnya firman Allah ta’ala:
وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا
“*Hanya milik Allah asma’ul husna (nama-nama yang indah), maka bermohonlah kepada-Nya dengan asma’ul husna itu.” (Al-A’raf: 180)
BACA JUGA: Makanan yang Diharamkan dalam Islam
Begitupula tawassul dengan amalan sholih,
🔸tawassul dengan keimanan,
🔸tawassul dengan doa orang sholih yang masih hidup,
Semua itu tawassul yang disyariatkan.”
Adapun perbuatan sebagian kalangan yang menganjurkan tawassul yang dilarang karena pada umumnya merujuk kepada hadits-hadits palsu, istidlal (berdalil) tidak pada tempatnya, atau tidak amanah dalam menerjemahkan hadits, wa billaahit tawfiq. []