ADA dua hal yang juga dikhawatirkan oleh Nabi Muhammad SAW dari kita umatnya, yaitu mendustai taqdir dan percaya pada bintang. Sebagaimana dalam hadist berikut ini:
أَخَافُ عَلَى أُمَّتِى مِنْ بَعْدِى خَصْلَتَيْنِ : تَكْذِيْبُا بِالقَدَرِ وَتَصْدِيْقًا بِالنُّجُوْمِ
Dari Anas RA Rasululullah SAW bersabda, “Yang aku khawatirkan dari umatku sepeninggalanku adalah mendustai taqdir dan percaya kepada bintang.” (HR. Abu Amru)
🔎 *PENJELASAN:*
1. Ridha dengan apa yang Allah taqdirkan dan yakin bahwa apa yang Ia taqdirkan pasti yang terbaik, akan membuat kita menjadi manusia paling kaya dan bahagia.
2. Ada beberapa tingkatan Iman kepada taqdir:
a). Mengimani ilmu Allah, sifat-Nya yang azali. Dia mengetahui segala sesuatu dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Allah berfirman:
“وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا
“Dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 12)
b). Mengimani bahwa Allah SWT sebelumnya telah menulis taqdir semua makhluk-Nya di Lauh Mahfudz, tidak ada satupun yang terlupa oleh-Nya.
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS Al Hadid :22 )
c). Mengimani kehendak Allah yang pasti terjadi dan kekuasaan-Nya yang penuh, dan segala sesuatu yang Ia tidak inginkan pasti tidak akan terwujud.
BACA JUGA: 7 Hal Akhlak Mulia, Sebab Lahirnya Cinta Allah
Allah berfirman,
“وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعْجِزَهُ مِنْ شَيْءٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَلِيمًا قَدِيرًا
“Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Qs Fathir: 44)
d). Mengimani bahwa Allah Pencipta segala sesuatu. Tidak ada pencipta dan Tuhan selain-Nya.
Allah berfirman,
“اللَّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ ۖ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ
“Allah Menciptakan segala sesuatu dan Dia Memelihara segala sesuatu.” (QS. Az Zumar: 62).
3. Taqdir ada empat macam, semuanya termasuk kandungan suratan taqdir yang harus diimani.
a). Taqdir Azali: Yaitu taqdir seluruh makhluk secara umum yang ditulis 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit dan bumi. Tepatnya ketika Ia menciptakan pena dan memerintahkannya menulis segala hal yang terjadi sampai hari kiamat.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah mencatat takdir setiap makhluk 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash).
b). Taqdir Umuri: Yaitu taqdir yang berlaku bagi manusia sejak pertama kali ia hidup, ketika pembentukan janin sampai masa setelahnya. Takdir ini umum, mencakup rezeki, amal, bahagia dan sengsara.
Dalil taqdir ini adalah :
عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قالَ: حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ، فَوَاللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غُيْرُهُ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ، فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا. رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
“Dari Abu ‘Abdir-Rahman ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menuturkan kepada kami, dan beliau adalah ash-Shadiqul Mashduq (orang yang benar lagi dibenarkan perkataannya), beliau bersabda, ”Sesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama 40 hari dalam bentuk nuthfah (bersatunya sperma dengan ovum), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) seperti itu pula. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) seperti itu pula. Kemudian seorang Malaikat diutus kepadanya untuk meniupkan ruh di dalamnya, dan diperintahkan untuk menulis empat hal, yaitu menuliskan rizkinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya. Maka demi Allah yang tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli surga, sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka dengan itu ia memasukinya. Dan sesungguhnya salah seorang dari kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya tinggal sehasta, tetapi catatan (takdir) mendahuluinya lalu ia beramal dengan amalan ahli surga, maka dengan itu ia memasukinya.” (Diriwayatkan oleh al Bukhari dan Muslim)
c). Taqdir Tahunan: Yaitu taqdir yang ditulis pada Lailatul Qadr setiap tahun. Allah SWT berfirman,
فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan: 4)
Para ahli tafsir menyebutkan bahwa pada saat Lailatul Qadr ini, seluruh kebaikan, keburukan, rezeki, ajal dan lainnya yang akan terjadi dalam setahun ditulis ulang.
d). Taqdir Harian: Yaitu segala peristiwa yang ditaqdirkan terjadi dalam sehari, baik itu penciptaan, rizqi, hidup dan matinya (seseorang), pengampunan dosa, dan dihilangkan kesusahan Allah.
Allah berfirman,
“كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِى شَأْنٍ “
“Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS. Ar Rahman: 29).
Dia “setiap waktu dalam kesibukan,” mencukupkan orang fakir, menutupi kebutuhan orang yang sedang kekurangan, memberi kepada suatu kaum dan menahan dari kaum yang lain, mematikan dan menghidupkan, merendahkan dan mengangkat, namun tidak ada satu urusanpun yang menyibukan-Nya dari urusan yang lain. (Tafsir Ass’adi).
BACA JUGA: 5 Arti Mimpi Bertemu Nabi Muhammad
4. Sebagai seorang muslim kita dilarang mempercayai ramalan, karena tidak ada yang mengetahui tentang yang ghaib kecuali Allah, dan ketahuilah para peramal itu dusta walaupun apa yang mereka ramalkan itu benar.
Berikut kunci kunci keghaiban yang hanya diketahui oleh Allah:
نَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Luqman: 34).
5. Datang kepada dukun dan percaya terhadap ramalannya akan membuat shalat seseorang menjadi sia-sia selama 40 hari, sebagaimana disebutkan dalam hadits,
مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230, dari Shofiyah, dari beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).
6. Sedangkan mempercayai ramalan yang berdasarkan sains seperti ramalan cuaca, tidak menyebabkan kesyirikan, karena Islam menghargai kepakaran; Allah berfirman,
“ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ .
“Maka bertanyalah kepada orang yang berpengetahuan, jika kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl: 43). []
Faisal Kunhi
Imam Masjid Sirothol Mustaqim, Ansan Korea Selatan
Gontor ,
S1 UIN Syarif Hidatatullah Jakarta, S2 : Institut Ilmu AlQuran
*#Share berkahnya ilmu*
*#Join channel Telegram:*
https://t.me/joinchat/AAAAAERt3deogV8PX4M0Qg untuk mendapatkan tulisan saya setiap hari