ZINA itu dosa besar dan termasuk akbarul kabair (dosa-dosa besar yang terbesar) setelah syirik dan membunuh. Istilah zina mencakup semua perbuatan zina, baik yang terkena hukuman had maupun yang tidak terkena hukuman had.
Seperti zina mata adalah melihat wanita yang tidak halal dilihat dan seterusnya. Namun zina dalam istilah syari’at adalah perbuatan zina yang dikenai hukuman had.
Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah SWT dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah SWT kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat.” (QS. Al-Furqan: 68)
Didalam ayat tersebut Allah SWT telah menyatakan bahwa zina itu dosa besar dan menggabungkan zina dengan syirik dan pembunuhan. Selama pelakunya tidak bertaubat dan beramal shalih.
BACA JUGA: 5 Perbuatan Ini Dicatat Zina
Maka Allah SWT akan menjadikan balasan semua itu adalah siksa berlat ganda lagi menghinakan. Semakna kandungan ayat ini, diriwayatkan dalam hadits yang shahih :
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَأَلْتُ أَوْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الذَّنْبِ عِنْدَ اللَّهِ أَكْبَرُ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلَّهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ ثُمَّ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ خَشْيَةَ أَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ بِحَلِيلَةِ جَارِكَ قَالَ وَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ تَصْدِيقًا لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ}
Dari Abdullah (bin Mas’ûd) Radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah ﷺ ditanya, ‘Dosa apakah yang paling besar di sisi Allâh?’ Rasulullah ﷺ menjawab, “Engkau menjadikan tandingan bagi Allah SWT, sedangkan Dia telah menciptakanmu (tanpa sekutu).”
Aku bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena engkau takut dia makan bersamamu.” Aku bertanya, “Lalu apa?” Rasulullah ﷺ menjawab, “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”
Dan turunlah ayat ini membenarkan perkataan Rasulullah ﷺ :
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ
“Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah SWT dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah SWT (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina.” (al-Furqân/25: 68) [HR. Bukhâri, no. 4483].
BACA JUGA: 3 Perbuatan Setara Zina Hal Ini Jangan Dilakukan
Allah SWT juga berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isrâ’ [17]: 32)
Dalam ayat ini Allah SWT telah memberitahukan zina itu dosa besar dan betapa kejinya perbuatan zina, perbuatan keji adalah suatu tindakkan yang dinilai sangat buruk. Allah SWT juga telah memberitakan apa akibat zina di kalangan masyarakat manusia, yaitu zina adalah jalan yang buruk.
Karena zina adalah jalan kebinasaan dan kemiskinan di dunia serta jalan siksaan dan kehinaan di akhirat. Oleh karena bahaya yag sangat besar dari perzinaan, semua agama Nabi-Nabi sepakat mengharamkannya, dan hukumannya di dunia dan akhirat sangat dahsyat.
BACA JUGA: 27 Keburukan Zina
Zina itu dosa besar dan Dosanya bertingkat-tingkat
Zina itu dosa besar dan dosa zina juga bertingkat-tingkat. Berzina dengan mahrom atau dengan orang yang telah bersuami atau beristri lebih besar dari berzina dengan orang yang bukan mahrom. Karena zina semacam ini telah merusak ikatan perkawinan dan merusak nasab.
Dari Abu Syuraih, ia berkata bahwa Nabi ﷺ bersabda,
وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ ، وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ
“Demi Allah tidaklah dikatakan beriman, demi Allah tidaklah dikatakan beriman, demi Allah tidaklah dikatakan beriman“. Ada yang bertanya, “Siapa wahai Rasulullah ﷺ?” Beliau bersabda,
الَّذِى لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ
“(Tidaklah beriman) yaitu orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kezholimannya.” (HR. Bukhari n0. 6016 dan Muslim no. 46).
Tidak ada tindakan kezholiman yang lebih jelek dari menzinai istri tetangga. Bahkan jika yang dizinai adalah istri tetangga yang sholeh, itu akan lebih menambah dosa. []
Oleh: Andika Murdanto