DHUHA berarti sinar matahari pagi atau siang hari. Waktu ini sangat diberkahi sehingga ada surah dari Al-Qur’an yang dengan secara khusus menyatakannya. Dalam surat tersebut, Allah bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam. Ini menunjukkan ada keutamaan shalat Dhuha yang sangat jelas.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰىۙ
Wal laili iza sajaa
1. Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalah),
وَالَّيۡلِ اِذَا سَجٰىۙ
Wal laili iza sajaa
2. dan demi malam apabila telah sunyi,
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلٰىؕ
Ma wad da’aka rabbuka wa ma qalaa
3. Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
BACA JUGA: 12 Fakta Istimewa tentang Shalat
وَلَـلۡاٰخِرَةُ خَيۡرٌ لَّكَ مِنَ الۡاُوۡلٰىؕ
Walal-aakhiratu khairul laka minal-uula
4. dan sungguh, yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan.
وَلَسَوۡفَ يُعۡطِيۡكَ رَبُّكَ فَتَرۡضٰىؕ
Wa la sawfa y’utiika rabbuka fatarda
5. Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.
اَلَمۡ يَجِدۡكَ يَتِيۡمًا فَاٰوٰى
Alam ya jidka yatiiman fa aawaa
6. Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungi(mu),
وَوَجَدَكَ ضَآ لًّا فَهَدٰى
Wa wa jadaka daal lan fahada
7. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk,
وَوَجَدَكَ عَآٮِٕلًا فَاَغۡنٰىؕ
Wa wa jadaka ‘aa-ilan fa aghnaa
8. dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.
فَاَمَّا الۡيَتِيۡمَ فَلَا تَقۡهَرۡؕ
Fa am mal yatiima fala taqhar
9. Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang.
وَاَمَّا السَّآٮِٕلَ فَلَا تَنۡهَرۡؕ
Wa am mas saa-ila fala tanhar
10. Dan terhadap orang yang meminta-minta janganlah engkau menghardik(nya).
وَاَمَّا بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ
Wa amma bi ni’mati rabbika fahad dith
11. Dan terhadap nikmat Tuhanmu hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur).
Beberapa ulama menafsirkan kata “dhuha” berarti siang dan merupakan kebalikan dari malam dalam ayat kedua. Namun, pendapat lain juga menyatakan bahwa berarti hanya siang hari atau sinar matahari pagi. Ulama yang mengadopsi pendapat terakhir menggunakan ayat berikut untuk mendukung pendapat mereka. Allah berkata,
“Dia (Musa) berkata, ‘(Perjanjian) waktu (untuk pertemuan kami dengan kamu itu) ialah pada hari raya dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada pagi hari (dhuha)’.” (QS 20:59)
Mengenai Sholat Dhuha, Ibn ‘Abbas RA biasa menamakannya ‘Sholat Matahari Terbit’.
Dalam teknis pelaksanaannya, al-Duha mengacu pada waktu tertentu yang dimulai sekitar 10 atau 15 menit setelah matahari terbit dan selesai 10 atau 15 menit sebelum shalat Dhuhur (siang). Atau sebelum tengah hari yaitu ketika matahari mulai bergerak dari titik tertingginya di langit menuju arah matahari terbenam.
BACA JUGA: Ini Manfaat Shalat Dhuha untuk Kesehatan
Dan inilah beberapa keutamaan shalat Dhuha yang disebutkan oleh Nabi melalui hadist-hadistnya.
Keutamaan Shalat Dhuha yang Pertama: Orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah.
“Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan,” (HR. Turmudzi)
Keutamaan Shalat Dhuha yang Kedua: Barangsiapa yang menunaikan shalat Dhuha ia tergolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah.
“Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong sebagai orang yang bertaubat,” (HR. Hakim).
Keutamaan Shalat Dhuha yang Ketiga: Orang yang menunaikan shalat Dhuha akan dicatat sebagai ahli ibadah dan taat kepada Allah.
“Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang yang lalai.
“Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia ditulis sebagai orang yang ahli ibadah.
“Barangsiapa yang mengerjakannya enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat.
“Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan membangun sebuah rumah di surga untuknya,” (HR. At-Thabrani).
https://www.youtube.com/watch?v=oj3oaSMZAxs
Keutamaan Shalat Dhuha yang Keempat: Orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha kelak akan masuk surga lewat pintu khusus, pintu Dhuha yang disediakan oleh Allah.
“Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha. Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala,” (HR. At-Thabrani).
Keutamaan Shalat Dhuha yang Kelima: Allah mencukupkan rezekinya.
“Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu,” (HR. Abu Darda`).
BACA JUGA: Sebaiknya Jam Berapa Shalat Dhuha?
Keutamaan Shalat Dhuha yang Pertama: Orang yang mengerjakan shalat Dhuha ia telah mengeluarkan sedekah.
“Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat Dhuha,” (HR Muslim). []