MUSLIM yang meninggal dunia haruslah dimakamkan sesuai syariat Islam. Demikian juga berlaku bagi Nabi dan para Sahabatnya. Kematian dan pemakaman nabi dan sahabat merupakan kejadian penting dalam sejarah.
Nabi lahir di Mekah dan meninggal di Madinah. Makam Nabi Muhammad ﷺ pun berada di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Di samping makam beliau ﷺ terdapat pula makam dua orang sahabatnya, yakni Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Berikut adalah kisah kematian dan pemakaman mereka yang dikutip dari Islamic Landmarks:
1 Kematian dan pemakaman Nabi Muhammad ﷺ
Pada 11 Muharram, Nabi Muhammad ﷺ mengalami suhu yang terus meningkat dan dia menjadi semakin sakit dari hari ke hari. Dia meminta izin dari istri-istrinya untuk tinggal di kamar Aisyah. Mereka pun menyetujuinya.
Pada hari Senin, 12 Rabiul Awal, dia keluar dengan perban diikatkan di kepalanya. Abu Bakar Ash Shiddiq, sahabat sekaligus mertuanya, memimpin shalat dan bergerak mundur untuk mempersilakan Nabi maju. Namun, Nabi Muhammad ﷺ memberi isyarat agar Abu Bakar tetap menyelesaikan shalat.
Di antara nasihat terakhir yang diberikan Nabi ﷺ adalah pentingnya shalat dan perlakuan yang adil terhadap budak dan pelayan. Sebagai penutup dia berkata, “Aku meninggalkan dua hal untuk kalia. Selama kamu berpegang teguh kepadanya, kamu tidak akan pernah tersesat; Itu adalah Kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah-ku.”
Nabi ﷺ semakin lemah dan akhirnya meninggal pada sore hari Senin, 12 Rabiul-Awwal, 11 H (633 M).
Para sahabat melakukan salat jenazah secara individu, tanpa seorang imam.
Orang-orang berkata, “Kuburkan dia di dekat mimbar.”
Yang lain berkata, “Kuburkan dia di Baqi.”
Kemudian Abu Bakar datang dan berkata, “Aku mendengar Nabi Allah ﷺ berkata: ‘Seorang Nabi tidak pernah dikuburkan kecuali di tempat dia meninggal’.”
Jadi, sebuah kuburan digali di bawah tempat tidur di kamar Aisyah dan ketika mereka memandikannya, mereka bermaksud melepas bajunya dan terdengar suara, “Jangan lepaskan bajunya.” Dia kemudian dimandikan dengan bajunya.” (HR Imam Malik dalam Kitab Al Muwatta)
BACA JUGA: Kisah Nabi Sulaiman dan Pria yang Coba Menghindari Kematian
2 Kematian dan pemakaman Abu Bakar Ash Shiddiq ra.
Khalifah Abu Bakar meninggalkan wasiat untuk putrinya Aisha agar menguburnya di sisi Nabi ﷺ.
Dia meninggal di Jamad al-Ukhra pada tahun 13 Hijriah pada usia 63 tahun, seusia dengan Nabi ﷺ pada saat kematiannya.
Abu Bakar telah menjadi Khalifah selama sekitar dua setengah tahun. Selama lima belas hari sakitnya Abu Bakar, Umar lah yang memimpin shalat.
BACA JUGA: Detik-detik Kematian Nabi Muhammad
3 Kematian dan pemakaman Umar bin Khattab ra.
Khalifah Umar bin Al-Khattab ditikam oleh seorang budak Persia bernama Firoz (juga dikenal sebagai Abu Lulu) yang kemudian bunuh diri.
Sesaat sebelum kematiannya dia berkata kepada putranya, Abdullah: “Pergilah ke ibu orang-orang beriman, Aisyah dan katakan, ‘Umar bin Al-Khattab mengirimkan salam kepadamu,’ dan mintalah dia untuk mengizinkanku dikuburkan bersama kedua sahabatku.”
Aisyah berkata, “Saya berencana untuk memakai tempat ini untuk diri saya sendiri, tetapi hari ini saya akan lebih memilih dia daripada diri saya sendiri.”
Ketika dia kembali dia berkata, “Dia telah mengizinkanmu (untuk dikuburkan di sana).”
Tentang itu Umar berkata, “Tidak ada yang lebih penting bagiku daripada dimakamkan di tempat (suci) itu.”
Beliau wafat pada tanggal 1 Muharram, 24 H, masa jabatannya sebagai Khalifah berlangsung selama sepuluh setengah tahun. Suhaib memimpin doa pemakamannya.
Setelah penguburan Umar di Kamar Suci, Aisyah membuat partisi antara area yang ditempati oleh kuburan dan sisa ruangan karena Umar bukan mahram baginya.
Ada tempat untuk kuburan keempat di Kamar Suci itu. Menurut Hadis, di sanalah kelak Isa Al Masih akan dikuburkan menjelang akhir zaman.
Tirmidzi menyebutkan seperti yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Salam, “Sifat Nabi Muhammad ﷺ dijelaskan dalam Perjanjian Lama dan juga disebutkan di sana bahwa Isa akan dikuburkan bersamanya.” []
SUMBER: ISLAMIC LANDMARKS