BERJALAN, dalam Islam, ternyata tak hanya sekadar berjalan saja. Ada adab berjalan juga lho. Ini seperti yang tersirat dalam hadist Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda: ‘’Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.’’ (H.R. Baihaqi).
Tuntunan hidup bisa kita lihat dari keseharian Rasulullah ﷺ, baik itu dari sabdanya atau juga dari cara hidup beliau yang diamati oleh para Nabi.
Dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik dikisahkan Rasulullah ﷺ telah memberikan contoh berjalan yang baik. ‘’Sesungguhnya Rasulullah SAW berjalan dengan tegar.’’ (HR Muslim). Ketika Nabi Muhammad SAW berjalan, beliau mengangkat kedua kakinya tinggi-tinggi karena beliau berjalan dengan tegap.
Saking tegapnya, beliau seakan-akan berjalan dengan bertumpu pada pangkal telapak kakinya. Rasulullah ﷺ berjalan dengan tegap, tak loyo dan tak seperti berjalan layaknya orang yang sakit dan wanita.
Beda dengan kita, Kita selalu berjalan dengan cara yang begitu tergesa-gesa ataupun loyo dan tidak tegak juga. MasyaAllah yaa jika kita bisa meneladani akhlak yang diajarkan oleh Rasulullah kepada kita.
BACA JUGA: Perlu Diingat, Ini 8 Adab Ketika Berjalan Menuju Masjid
Terkadang kita selalu lupa hal baik yang sering Rasulullah ajarkan kepada kita.
Berjalan kaki menjadi salah satu cara bagi makhluk hidup untuk bisa melakukan segala aktivitas. Jalan kaki juga merupakan salah satu olahraga yang sering dilakukan dan cukup diminati.
Rutinlah untuk melakukan jalan kaki setiap harinya, kurang lebih seama 30 menit sehari. Harus disesuaikan juga dengan kemampuan tubuh setiap orangnya.
Kemampuan berjalan adalah karunia yang telah Allah berikan kepada kita. Kisah diatas menggambarkan bahwa islam pun mengatur tatacara atau adab berjalan yang baik.
Berikut adalah empat adab berjalan di jalanan :
1. Adab Berjalan: Berjalan dengan lurus.
Dalam artian, seseorang harus berjalan dengan lurus, ia tidak boleh kekanan dan kekiri jika tidak ada keperluannya.
Tidak bergerak dengan gerakan yang tidak pantas. Tidak mempercepat jalannya dan tidak pula lambat dalam berjalan. Tidak makan (sambal berjalan), tidak bernyanyi-nyanyi, tidak membaca buku dengan keadaan berjalan.
2. Adab Berjalan: Jauhi Lumpur atau kotoran.
Ketika kita berjalan hendaknya menjauhi lumpur atau kotoran agar tidak terjatuh ataupun tidak mengotori pakaiannya, hendaknya pula menjauhi dari berdesak-desakan agar tidak terjadi tabrakan atau benturan dengan seorangpun atau kehilangan sesuatu dari peralatan-peralatan yang dibawa.
Juga tidak boleh berdiri ditengah jalan karena perkara yang sia-sia atau tidak bermanfaat. Tidak boleh memberhentikan seseorang sehingga membuat ia terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.
3. Adab Berjalan: Berjalan tidak boleh bercanda.
Seseorang dilarang bercanda jika sedang berjalan, atau mengeraskan suaranya ketika berbicara atau tertawa, dan janganlah ia mengolok-ngolok seorang pun karena semua itu adalah perbuatan yang buruk dan tidak pantas.
4. Adab Berjalan: Mengucapkan salam
Jika bertemu dengan orang dijalan terlebih yang dikenali hendaknya mengucapkan salam. Khususnya yang ditemuinya adalah orangtua atau guru guna mencari keberkahan.
Berjalan harus dengan sikap tawadhu, dada dibusungkan, kepala agak tegak sedikit, dan sikap berjalan yang lain yang dapat mencerminkan kesombongan tidaklah Allah SWT ridhoi. Bahkan, sikap seperti ini juga justru akan mendatangkan kemurkaan Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah SWT,
وَلَا تَمْشِ فِى الْاَ رْضِ مَرَحًا ۚ اِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْاَ رْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَا لَ طُوْلًا
Artinya, ‘’Dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan sombong,karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.’’ (Q.S Al-Isra’:37).
BACA JUGA: Adab Bertamu ke Rumah Orang Lain
Manusia diciptkan oleh Allah SWT diberi kewenangan untuk mengatur dan memanfaatkan segala yang ada dibumi guna memenuhi kebutuhannya dengan syarat tetap taat dan patuh kepada aturan dari Allah SWT.
Yang ada di muka bumi ini semuanya hanya titipan Allah SWT.
Oleh karena itu, tidak sepantasnya kita sebagai hambanya bersikap sombong ataupun takabur.
Karena sifat ini hanya dimiliki oleh Allah SWT dan manusia dilarang untuk membanggkan dirinya. Sebagaimana firman Allah: ‘’Janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggkan diri.’’ (QS Luqman:18).
Banyak manusia yang tidak tahu bahwa setan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk menggelincirkan manusia dari jalan Allah. Mereka menggunakan tipu daya yang seindah mungkin untuk mengajak manusia terjerumus kedalam barisannya. []
SUMBER : EBOOK ‘’Akhlaq Lil Banin’’