MANUSIA tidak luput dari utang piutang. Apalagi di zaman kapitalis seperti saat ini. Utang menjadi perkara yang dianggap urgen. Bukan hanya untuk sekadar memenuhi kebutuhan melainkan untuk memenuhi gaya hidup. Tapi ada adab utang piutang dalam Islam.
Islam telah mengajarkan bagaimana adab dalam utang piutang, supaya manusia tidak keluar dari koridor yang telah ditetapkan Allah. Supaya kelak utang piutang tidak menjadi penghalang dari keberkahan hidup dunia dan akhirat.
Sebelas adab utang piutang dalam Islam tersebut adalah,
1. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan lupa mencatat piutang.
Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu berhutang sampai suatu jangka waktu tertentu, tulislah … Surah Al-Baqarah 282
“Wahai orang-orang yang percaya, appabila kalian melakukan piutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya.” (QS Al-Baqarah: 282)
2. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah berniat untuk tidak membayar.
Atas otoritas Rasulullah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, yang berkata, “Setiap kali seseorang berutang dan dengan suara bulat setuju bahwa itu tidak akan membayarnya, dia akan bertemu dengan Tuhan.” Diriwayatkan oleh Ibnu Majah 2410
BACA JUGA: Ini Dia 3 Doa Cepat Lunas Utang yang Diajarkan Rasulullah SAW
“Siapa saja yang berutang, sedang ia tidak berniat untuk membayarnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI.” (HR Ibnu Majah ~ hasan shahih)
3. Adab Utang Piutang dalam Islam: Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda, “Seorang syahid akan diampuni setiap dosanya kecuali hutang.” Diriwayatkan oleh Muslim 1886.
“Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI utang”. (HR Muslim)
4. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan merasa tenang kalau masih punya utang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meninggal dunia dengan hutang satu dinar atau dirham, maka akan dibalas dengan amal kebaikannya, bukan satu dinar atau satu dirham.” (HR. Ibnu Majah)
“Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR Ibnu Majah~shahih)
5. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah menunda untuk membayar utang.
Utusan Allah, semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, mengatakan: “Orang kaya yang panjang sabar itu tidak adil.
“Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman.” (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)
6. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar utang.
Rasul Allah, damai dan berkah besertanya, berkata, “Berikan dia, karena dari pilihan manusia adalah yang terbaik dari mereka untuk dibelanjakan.” Diriwayatkan oleh al-Bukhari 2392, Muslim 1600, al-Nasa’i 4617, Abu Dawud 3346, al-Tirmidzi 1318.
“Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang. (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)
BACA JUGA: Bayarkanlah Utang Puasa Keluarga yang Sudah Meninggal Dunia
7. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran utang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Agung telah memasuki seorang laki-laki yang mudah dibeli, seorang penjual, seorang hakim, dan seorang hakim.”
“Allah ‘Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah membeli, menjual, dan membayar utang.” (HR An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)
8. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah meremehkan meskipun sedikit.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jiwa seorang mukmin terikat pada utangnya sampai ia melunasinya.” Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi 1078, Ibnu Majah 2506
“Ruh seorang mukmin itu tergantung utangnya sampai utangnya kepada kami.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
9. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah bohong kepada pihak yang memberi utang.
Dia berkata, “Jika seseorang berhutang, dia berbohong dan berjanji, lalu dia melanggarnya.” Al-Bukhari 2397, 833, Muslim 589, Abu Dawood 880, An-Nasa’i 5472, 5454
“Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar.” (HR Bukhari dan Muslim)
10. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah meminjam jika tidak mampu memenuhinya.
…dan memenuhi perjanjian Sesungguhnya perjanjian itu bertanggung jawab… Surah Al-Isra 34
“…Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban..” (QS Al-Israa’: 34)
11. Adab Utang Piutang dalam Islam: Jangan pernah lupa untuk melakukan orang yang telah memberi utang.
BACA JUGA: 2 Tips Hindari Utang dalam Islam
Dan barang siapa yang datang kepadamu dengan suatu kebaikan, berilah balasan kepadanya, dan jika kamu tidak menemukannya, maka berdoalah untuknya sampai kamu tahu bahwa dia telah mencukupinya.” (HR. Abu Dawud, 5 109.
“Barang siapa yang telah berbuat kebaikan, balaslah kebaikannya. Jika tidak menemukan apa yang dapat membantunya bermanfaat, maka berdoalah untuknya sampai menyadari bahwa engkau benar-benar bermanfaat untuk membalasnya.” (HR An-Nasa’i) []