TALIBAN secara resmi menyatakan bahwa semua wanita di Afghanistan bebas untuk belajar di semua jenjang pendidikan, tetapi kelas untuk wanita akan dipisahkan dari laki-laki dan akan ada aturan berpakaian wajib. Demikian diumumkan pada hari Ahad, (12/09/2021), seperti dilansir oleh media asal Turki, Anadolu Agency.
“Tidak akan ada rintangan apapun bagi anak perempuan untuk melanjutkan pendidikan mereka,” Abdul Baqi Haqqani, penjabat menteri pendidikan di pemerintahan sementara Taliban, mengatakan hal tersebut pada konferensi pers di ibu kota Kabul.
BACA JUGA: Afghanistan, Bagaimana Penduduknya?
Abdul Baqi Haqqani mengatakan wanita bebas untuk belajar bahkan hingga tingkat pascasarjana, tetapi akan ada kelas yang dipisahkan berdasarkan gender atau sepenuhnya terpisah di universitas khusus wanita karena “pendidikan bersama bertentangan dengan tradisi Islam dan Afghanistan.”
“Yang paling penting adalah siswa perempuan memakai jilbab,” kata Haqqani, tanpa merinci apakah yang dia maksud adalah jilbab atau penutup wajah secara lengkap.
Abdul Baqi Haqqani menambahkan bahwa Jika universitas di Afghanistan memiliki kapasitas, maka akan ada kelas yang benar-benar terpisah, dan bahkan gedung.
Lebih jauh, guru laki-laki akan mengajar siswa laki-laki dan begitu pula siswa perempuan akan diajar oleh guru perempuan. Haqqani menjelaskan, jika tidak ada cukup guru perempuan, guru laki-laki akan mengajar siswa perempuan dari balik tirai.
Abdul Baqi Haqqani mengakui bahwa saat ini kementeriannya menghadapi kesulitan keuangan. Ia menyatakan bahwa pemerintahan sementara Afghanistan sedang membuat strategi untuk mengundang akademisi negeri tersebut yang tinggal di luar negeri untuk mengambil peran di universitas lokal.
BACA JUGA: 1 Juta Anak Afghanistan Terancam Tewas karena Kurang Gizi
Abdul Baqi Haqqani, yang menjabat tanpa sumpah secara resmi, menegaskan bahwa Taliban “bersedia bekerja dengan komunitas internasional di bidang pendidikan.”
Dia menambahkan bahwa pemerintahan sementara akan memberikan perhatian khusus kepada anggota Taliban yang tidak memiliki akses ke pendidikan di masa lalu. []