MANUSIA memiliki malaikat penjaga (guardian angel). Selain qarin dari golongan jin yang menyertai manusia, malaikat juga turut menemani.
Qarin dikenal sebagai makhluk yang menyertai manusia. Menurut bahasa, qarin artinya menemani. Orang mengidentifikasi qarin sebagai jin. Padahal, qarin yang menemani manusia itu bukan hanya jin, melainkan juga malaikat. Ini sebagaimana diterangkan dalam hadis.
BACA JUGA: Mengenal Jin Qarin, Sosok Ghaib Pendamping Manusia
Abdullah bin Mas’ud meriwayatkan, Nabi ﷺ bersabda, “’Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali telah ditunjuk qarinnya dari golongan jin dan qarinnya dari golongan malaikat.’
Orang-orang bertanya, ‘Termasuk Anda, wahai Rasulullah ﷺ?’
Beliau ﷺ menjawab, “Termasuk aku. Hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya sehingga qarinku hanya mendorongku dengan kebenaran.”
Aisyah meriwayatkan, “Rasulullah ﷺ pernah meninggalkanku pada suatu malam. Aku diliputi rasa cemburu kepada beliau. Kemudian beliau datang dan melihat apa yang aku lakukan. Beliau bertanya, ‘Ada apa Aisyah, kamu cemburu?’
‘Bagaimana orang sepertiku tidak cemburu kepada orang sepertimu,’ jawabku.
Rasulullah ﷺ menyambung, ‘Sehingga kamu dikuasai setanmu?’
‘Wahai Rasulullah, apakah bersamaku ada setan?’ tanyaku.
‘Ya.,’ jawab beliau, ‘Dan bersama semua orang.’
‘Bersamamu juga?’ tanyaku.
“ya,’ jawab beliau,’Hanya saja Rabbku membantuku untuk menundukkannya sehingga ia masuk Islam.”
BACA JUGA: Untuk Apa Qarin Diciptakan?
Qarin dari golongan jin saja. Qarin itu ada dua:
Qarin dari golongan jin
Qarin dari golongan jin kerap mendorong manusia kepada keburukan dan kejahatan.
Qarin ini selalu membisiki manusia untuk berbuat jahat. Ia menampakkan perbuatan dosa, nista, dan maksiat, sebagai sesuatu yang indah.
Qarin dari golongan malaikat
Qarin ini menemani manusia dan senantiasa mengajak kepada kebaikan.
Dalil yang menerangkan bahwa malaikat senantiasa menemani manusia (qarin) antara lain:
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.” (QS Ar Ra’du: 11)
“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS Al An’am: 61)
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu).” (QS Al Infithar: 10)
Ibnu Katsir menulis, “Ada malaikat-malaikat yang beriliran menjaga siang dan malam; menjaga mereka dari hal-hal yang buruk dan kecelakaan. Ini seperti malaikat yang bertugas untuk menjaga dan menulis kebaikan dan kejahatan, malaikat di malam hari dan malaikat di siang hari.
Dua malaikat di kanan dan kiri yang menulis semua amal; yang di kanan menulis kebaikan dan yang di kiri menulis kejahatan, dan dua malaikat lain yang menjaganya: Satu di belakang dan satu di depan.
Seorang hamba berada di antara empat malaikat di siang hari, dan empat yang lain di malam hari menggantikan dua malaikat penjaga dan dua malaikat penulis.”
BACA JUGA: Nabi dan Jin Qarin-nya
Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi ﷺ:
“Para malaikat bergantian: malaikat malam dan malaikat siang. Mereka berkumpul saat shalat Fajar dan shalat Ashar, kemudian malaikat yang bertugas di malam hari naik. Mereka akan ditanya oleh Rabb kalian –dan Dia Maha Mengetahui tentang mereka, ‘Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku saat kalian tinggalkan?’
Mereka menjawab, ‘Kami tinggalkan mereka saat mereka mengerjakan shalat dan kami datangi mereka pun saat mengerjakannya.”
Para malaikat yang menemani manusia itu ditugaskan Allah untuk seorang muslim dari keburukan dan marabahaya. Para malaikat penjaga yang merupakan malaikat pilihan ini tidak meninggalkan manusia kecuali di saat-saat tertentu saja. Seperti ketika manusia melakukan jima atau dalam keadaan junub, saat masuk ke kamar kecil, dan saat mandi.
Hal ini sebagaimana keterangan hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah ﷺ bersabd, “Janganlah kalian bertelanjang. Sesungguhnya bersama kalian ada yang tak pernah meninggalkan kalian kecuali di saat buang air besar dan saat seseorang mneyetubuhi istrinya. Malulah kepada mereka dan hormatilah mereka.” (HR Tirmidzi)
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya Allah melarang kalian bertelanjang. Malulah kepada para malaikat Allah yang tidak meninggalkan kalian kecuali di tiga saat: saat buang air besar, saat junub, dan saat mandi.”(HR Al Bazzar)
BACA JUGA: Apakah Qarin Menyesatkan Manusia?
Terkait dua macam qarin ini, Rasulullah ﷺ menerangkannya dalam sebuah hadis.
“Sesungguhnya setan berbisik kepada anak Adam dan malaikat pun berbisik kepada anak Adam. Bisikan setan berupa janji dengan seseuatu yang buruk dan mendustakan kebenaran. Bisikan malaikat berupa janji dengan sesuatu yang baik dan mmebenarkan kebenaran. Maka barangsiapa mendapati (bisikan malaikat) hendaklah ia mengerti bahwa itu berasal dari Allah dan hendaklah ia memuji Allah. Barangsiapa mendapati yang lain (bisikan setan), hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.”
Rasulullah kemudian membacakan QS Al Baqarah ayat 268:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS Al Baqarah: 268) []