SALAH satu cara memperkokoh persaudaraan sesama umat muslim adalah dengan saling mengucapkan salam dan menjawab salam ketika berjumpa. Keutamaan mengucapkan salam dan menjawab salam tidak hanya sebatas sapaan, tetapi juga mengandung doa agar Allah SWT limpahkan keselamatan kepada kedua belak pihak. Salam juga mempunyai nilai ibadah di sisi Allah SWT.
Seorang Muslim disunnahkan mengucapkan salam terlebih dulu kepada saudara sesama Muslim lainnya. Lalu ketika seorang Muslim mendapatkan ucapan salam, maka dia wajib menjawab salam tersebut. Sehingga keduanya, yang memberi dan menjawab salam akan memperoleh pahala.
Pahala yang dijanjikan dalam keutamaan mengucapkan salam dan menjawab salam dalam Islam juga tidak main-main. Rasulullah SAW berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib soal keutamaan mengucapkan salam.
Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam
BACA JUGA: 3 Keutamaan Mengucapkan Salam
Hal ini terdapat dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi’i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran.
يَا عَلِيُّ، اِبْدَأْ مَنْ لَقِيْتَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ بِالسَّلَامِ يَكْتُبُ اللهُ لَكَ عِشْرِيْنَ حَسَنَةً وَرُدَّ السَّلَامَ فَاللهُ يَكْتُبُ لِمَنْ رَدَّهُ أَرْبَعِيْنَ حَسَنَةً
“Wahai Ali, dahului lah siapa pun dari umat Muslim yang engkau temui dengan mengucapkan salam. Maka Allah mencatat bagi orang yang mengucapkan salam terlebih dulu itu 20 kebaikan. Dan jawablah salam, maka Allah akan menulis bagi orang yang menjawab salam 40 kebaikan.”
Terdapat tiga kata kunci dalam salam, yakni Assalam; Rahmat; Barokah. Ketiga kata tersebut memiliki posisi yang berbeda-beda. Assalam tidak disandarkan secara langsung dengan kata Allah. Sedangkan Rahmat dan Barokah disandarkan kepada kata Allah secara langsung. Artinya, keselamatan itu membutuhkan peran penting di antara manusia.
Seorang muslim seharusnya bisa menerapkan Assalam dalam kehidupannya, yakni saling menjaga keselamatan antar sesama manusia.
Jadi keutamaan mengucapkan salam dan menjawab salam tidak hanya berefek terhadap dua lawan bicara, namun bisa juga menumbuhkan rasa saling menjaga dan mengasihi sesama umat Islam.
Banyak sekali ulama yang telah menjelaskan tentang keutamaan dalam mengucapkan salam dan menjawab salam kepada saudar seiman.
Mengutip Republika, dalam kitabnya yang berjudul Tanqih Al-Qaul, Syekh Nawawi Al Bantani mengutip sejumlah hadits dan perkataan para ulama tentang keutamaan-keutamaan mengucapkan salam tersebut.
Yang sering jadi pertanyaan adalah mana yang lebih istimewa antara yang memulai mengucapkan salam dan menjawab salam?
Syekh Nawawi Al Bantani mengutip perkataab Syekh Abdul Qadir Jailani yang menyatakan, “Memulai mengucapkan salam itu sunnah. Sedangkan menjawabnya lebih istimewa. Redaksi salam itu terserah.”
Syekh Nawawi menjelaskan lebih rinci bahwa orang yang berjalan disunahkan mengucapkan salam kepada yang duduk. Sedangkan orang yang naik kendaraan mengucapkan salam kepada yang sedang berjalan.
Jika ada sekelompok orang, maka cukup satu orang saja yang mengucapkan salam. Demikian pula jika satu orang itu menjawab atas nama mereka.
Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam
Yang penting digarisbawahi dalam memberikan salam. kata Syekh Nawawi, yakni tidak boleh sama sekali mengucapkannya terlebih dahulu kepada orang yang musyrik.
Bila orang musyrik memulai salam terlebih dahulu, maka boleh menjawab dengan ucapan “waalaika”. Jika menjawab kepada orang Muslim, maka mengucapkan, “waalaikum salam”, sebagaimana yang dia ucapkan. Jika dilanjutkan sampai kata “wabarakatuh”, maka lebih bagus.
Syekh Nawawi melanjutkan, jika seorang Muslim mengucapkan kata salam kepada Muslim lain, maka Muslim kedua tidak perlu menjawab. Sebaiknya, dia memberitahukan kepada Muslim pertama, bahwa ucapan tersebut bukan pernghormatan ala Islam, sebab kalimatnya tidak lengkap.
Syekh Nawawi juga mengatakan bahwa kaum wanita disunnahkan mengucapkan salam kepada sesama wanita. Namun seorang lelaki tidak diperkenankan mengucapkan salam kepada seorang gadis, sebab hukumnya makruh.
Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam
BACA JUGA: Keajaiban Menebarkan Salam
“Mengucapkan salam kepada anak-anak hukumnya sunnah, karena mengandung nilai etika kepada mereka. Demikian pula disunahkan salam bagi orang yang berdiri kepada anggota majelisnya. Bila dia kembali lagi, disunahkan kembali mengucapkan salam kepada mereka,” jelas Syekh Nawawi.
Sementara itu, dalam hadits dijelaskan bahwa memulai salam meskipun sunnah, tetapi lebih utama dibanding menjawab salam, meskipun wajib. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إنَّ أولى النَّاسِ بالله مَنْ بَدَأهُمْ بِالسَّلام
“Sesungguhnya manusia yang paling dekat dengan Allah SWT adalah orang yang lebih dahulu mengucapkan salam.” (HR Abu Dawud dari Umamah).
Itulah hal-hal yang perlu diketahui terkait keutamaan, tata cara, dan adab dalam memberikan salam kepada sesama muslim. Wallahu a’lam. []