APA keutamaan mengucapkan salam? Kita sebagai seorang muslim, mengucapkan salam itu adalah hal yang sunnah dilakukan setiap hari dalam berbagai aktifitas, seperti bertemu dengan sesama muslim.
Karena kita sebagai umat muslim wajib memberikan salam kepada saudara muslim. Rasulullah ﷺ mewajibkan kita untuk mengucapkan salam bahkan juga mewajibkan kita juga untuk menjawab salam dengan perkataan yang sama, dan lebih baik dengan perkataan yang lebih baik.
Keutamaan mengucapkan salam itu harus juga terdengar pada orang yang ada di sekitar, jika tidak ada yang mendengarnya maka salam tersebut tidak bisa di kategorikan sebagai salam, dan tidak wajib menjawab salam tersebut.
Sedangkan menjawab salam yang minimalis, yang menjadikan seseorang (yang diberikan salam) gugur kewajibannya untuk menjawab salam adalah dengan mengeraskan suaranya sekiranya muslim lain mendengar.
Ketika kita berjumpa dengan orang lain di keutamakan mengucapkan salam terlebih dahulu. Jika orang lain mengucapkan salam terlebih dahulu kepada kita, maka kita wajib menjawab salamnya, dengan suara yang besar dan sempurna.
إنَّ أوْلىَ النِّاس باللهِ مَنْ بَدأهم بالسَّلاَم
Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yang terlebih dahulu mengucapkan salam.” (HR Abu Dawud).
Di hadis lainnya, Nabi bersabda:
“Demi dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Tidakkah kalian beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kutunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian mengerjakannya niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR Abu Dawud).
Dalam riwayat, ada seseorang yang menemui nabi, berkata, “Assalamualaikum.” Kemudian nabi menjawabnya dan bersabda, “Sepuluh.” (yaitu sepuluh kebaikan).”
BACA JUGA: Keutamaan Mengucapkan Salam dalam Islam dan 3 Jenis Salam
Kemudian, masuklah yang lain seraya berkata, “Assalamualaikum warahmatullah.” Kemudian nabi menjawabnya dan bersabda, “Dua puluh.” (yaitu dua puluh kebaikan).”
Kemudian, masuklah orang ketiga seraya berkata, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.” Kemudian nabi menjawabnya dan bersabda, “Tiga puluh.” (yaitu mendapatkan tiga puluh kebaikan).”
Agar salam yang kita baca lebih dahsyat pengaruhnya, mari kita lihat makna dari kalimat ini lebih dekat. Terutama untuk penggalan pertama.
Assalam adalah isim masdar (kata dasar) dan termasuk lafadz doa, mengandung makna insya’ (pertanyaan yang memiliki tujuan) dan khabar (pernyataan berita) . Sisi makna khabar tidak bertentangan dengan makna insya’.
Keutamaan mengucapkan salam kepada sesama muslim itu cukup besar. Hukum dari mengucapkan kalimat tersebut merupakan sunnah Nabi Muhammad ﷺ yang baik. Bahkan ajaran tersebut sudah ada sejak 14 abad yang masih tetap dalam keadaan sama.
Ucapan salam sudah menjadi salah satu kalimat yang wajib di ucapkan oleh semua umat muskum, baik laki-laki maupun perempuan. Apalagi kita mengucapkan salam yang panjang dan sempurna membuat pahala semakin bertambah.
BACA JUGA: Adab Mengucapkan Salam yang Jarang Diketahui
Ada banyak keutamaan yang bisa anda dapatkan ketika mengucapkan salam, berikut ini.
Keutamaan mengucapkan salam: Dijauhkan dari Setan
Ketika kita memasuki rumah dengan mengucapkan salam, sehingga itu akan dijauhkan dari setan, bahkan juga rumahnya tidak akan di tempati mahluk tersebut.
Keutamaan mengucapkan salam: Memperoleh Keberkahan
Mengucapkan salam atas diri sendiri. Sebab, ucapan tersebut yang ditetapkan dari sisi Allah yang memperoleh berkah yang baik.
Keutamaan mengucapkan salam: Mendapat perlindungan
Ketika kita ingin berpergian dan keluar rumah itu juga wajib mengucapkan salam, karena kalo kita bepergian dan mengucapkan salam dari rumah maka di perjalanannya akan mendapat perlindungan dan dijauhkan dari bahaya. Dll
Sehingga ketika seorang muslim mengucapkan “Assalamu alaikum” kepada muslim yang lain, dia memberitakan bahwa anda (yang diberi salam) saat ini sedang dalam kondisi selamat.
Karena itu, dianjurkan dalam salam, agar orang yang datang memberi salam kepada orang yang sedang diam. Untuk menyampaikan informasi bahwa anda (orang yang diam) dalam kondisi selamat dan saya datang tidak untuk mengganggu anda.
Mengetahui besarnya kebaikan yang terkandung dalam ucapan salam ini, Abdullah bin Umar pergi ke pasar, padahal dia tidak mempunyai suatu keperluan apa pun. Disana dia tidak melakukan aktivitas jual beli sama sekali. Dia hanya berangkat ke pasar dan kembali pulang dengan maksud untuk mengucapkan salam.[]
SUMBER: REPUBLIKA | KONSULTASI SYARIAH